TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id - Enduro Indonesia Series 1 2023 di Galunggung, Tasikmalaya, Sabtu - Minggu (25-26/2/2023) berjalan lancar.
Kegiatan olahraga ekstrem ini diikuti oleh ratusan rider dari berbagai daerah di Indonesia termasuk ada juga dari luar negeri seperti dari Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura, dan Srilangka.
"Alhamdulillah EIS 1 2023 Galunggung Tasimalaya berjalan lancar. Ke depan, insyaAllah akan ada dua series lagi yang akan dilaksanakan di Cikole Bike Park dan di Bali," ujar Founder CAF Gravity Indonesia Yanuar Anugrah.
Ia menuturkan, Enduro Indonesia World Series ini mengadopsi sistem enduro internasional. Sehingga di sini ada beberapa peraturan yang mungkin masih asing di Indonesia.
"Mudah-mudahan dengan adanya kegiatan ini menjadi standarisasi ke depannya kita bisa mengikuti dikancah internasional tidak shok dan tidak kaget karena sudah terbiasa," tuturnya.
Dalam gelaran EIS 1 2023 di Galunggung, Tasikmalaya, pihaknya juga menghadirkan para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan kegiatan entertaimen lainnya.
"Kita juga menggelar kegiatan lainnya menghadirkan UMKM yang ada di sini dan entertaimen sehingga bisa mengeksplor semuanya," kata Yanuar.
Ia menambahkan, Enduro Indonesia Series juga bakal digelar setiap tahunnya di Galunggung, Tasikmalaya.
"Kita akan membuat kegiatan ini setiap tahun. Tapi di luar ini kita sebagai penyelenggara juga even downhill yang dijulikinya Java Series yang seri pertamanya akan dilaksanakan di Kemiri Kebo di Yogyakarta minggu depan," tambah dia.
"Kita konsen terhadap olahraga bersepeda karena memang senang dan hobi," tandasnya.
Sementara itu, Race Director EIS 1 2023, AT Wiryawan, mengatakan, jalur atau trek Galunggung Bike Park (GBP) sangat bagus apalagi saat ini masih musim hujan. Kontur tanahnya yang berpasir sangat cocok di musim hujan.
"Kenapa kita laksanakan di Gunung Galunggung? Ini karena salah satu destinasi di sini itu sangat bagus, kita melihat pemandangannya cukup oke. Yang kedua treknya cukup mumpuni untuk dipakai trek enduro," ujar AT Wiryawan.
"Sekarang ini kan masih musim hujan. Kontur tanahnya yang paling ideal di musim hujan itu di Galunggung karena berpasir," sambungnya.
Selain itu, lanjut AT Wiryawan, elevasi trek di Galunggung Bike Park memiliki elevasi di atas 300. Kemudian ada standarisasi dari internasional jika melalukan even satu, dua, hingga tiga hari ada minimum kalkulasi waktu untuk elite.
"Jadi perolehan waktu yang harus diraih oleh elite itu minimum 15 menit. Sekarang di Galunggung dengan tiga hari ini kita mendapatkan kalkulasi waktu 35 menit dan itu sudah melebihi dari standarisasi internasional. Makanya kita pilih di Galunggung," jelasnya.
Ia menuturkan, ada beberapa trek yang digunakan dalam gelaran EIS 1 2023 di Galunggung. Bahkan ada salah satu trek yang panjangnya mencapai sekitar 5 Km.
"Ada satu trek terpanjangnya sekitar 5 km dengan rintangan yang sangat beragam. Jadi pedalingnya ada, downhillnya ada, dan teknikelnya juga ada," ungkapnya.
AT Wiryawan menambahkan, fasilitas di Galunggung Bike Park sangat baik. Untuk jalur LS (Liaison Stage) pedaling ke atas juga sudah mulus dengan aspal hotmix.
"Kita pilih Galunggung karena memiliki fasilitas yang baik, untuk jalur pedalingnya juga sudah dihotmix sehingga memudah juga untuk jalur evakuasi," tambah dia.
"Untuk peserta ada juga dari Malaysia, Brunei, Singapura, dan Srilangka. Mereka datang ke sini tidak kita undang tapi datang sendiri sekalian untuk melihat keindahan Indonesia," pungkasnya.
Site Manajer Priangan PT Palawi, Sumarsono mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi gelaran EIS 1 2023 di wana wisata Gunung Galnggung yang dikelola oleh pihaknya.
Ia mengatakan, di lokasi wisata Gunung Galunggung banyak trek bersepeda untuk penghobi olahraga ekstrem enduro maupun downhill.
"Kita punya Galunggung Bike Park. Trek di kita sudah jadi langganan even enduro tingkat nasional. Alhamdulillah, EIS 1 2023 berjalan lancar dan informasi dari penyelenggara akan digelar juga tahun depan," kata Sumarsono.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait