TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id - Penjabat (Pj) Wali Kota Tasikmalaya Cheka Virgowansyah mengajak mahasiswa dan kampus untuk bersama-sama mengatasi stunting di Kota Tasikmalaya.
Menurutnya, jumlah penderita stunting di Kota Tasikmalaya sebanyak 1.720 anak. Untuk mengentaskan stunting, pihaknya meminta mengefektifkan keluarga asuh.
"Jadi konsepnya kan ada anak asuh stunting. Anak penderita stunting ini banyak kan ada 1.720 orang. Dari angka ini butuh yang mengawasi. Ada yang orang tua asuhnya dari ASN, dari dosen bisa juga, dari berbagai profesi, dan dari orang tuanya," kata Cheka usai melaunching Unsil Peduli Stunting di Gedung Rektorat Unsil Tasikmalaya, Kamis (9/2/2023).
Ia menuturkan, dengan konsep keluarga asuh setidaknya perkembangan anak stunting seperti tinggi badan dan berat badannya bisa terpantau.
"Tidak hanya memberikan makanan tambahan selama tiga bulan di satu waktu, tapi perlu pengawasan perkembangan kondisinya," tuturnya.
Cheka berharap mahasiswa bisa juga turut andil dalam penanganan stunting ini. Mereka bisa menganalisi secara akademis atau secara ilmiah terhadap tren kenaikan gizinya.
"Nah, dari kampus kita bisa minta bantu mahasiswa untuk menjadi kakak asuh, karena masih muda, relatif masih belum berkeluarga jadi bisa menjadi kakak asuh," ucapnya.
Ia bersyukur atas aksi nyata yang dilakukan Unsil Tasikmalaya dapat berkolaborasi membantu penanganan stunting.
"Terima kasih kepada pak rektor dan rekan-rekan yang tak hanya berkonsep, tapi ikut beraksi dalam penanganan stunring. Apresiasi setinggi-tingginya ternyata kolaborasi itu ada, dapat bersama bergerak dengan potensi yang dimiliki," ucapnya.
Ia menambahkan, dengan konsep dan kolaborasi dengan semua pihak, target yang diinginkan untuk menurunkan angka stunting bisa dicapai. Setidaknya, dalam 3-6 bulan ke depan bisa di bawah angka nasional.
"Kota Tasik sekarang di 22,4 persen, nasional di 21. Minimal kita lebih baik dari nasional," tandasnya.
Sementara itu, Rektor Unsil Tasikmalaya Nundang Busaeri menuturkan, program Unsil Peduli Stunting ini adalah menjadi keluarga asuh bagi 52 anak yang berada di dua keluarahan yang berada di Kecamatan Tawang.
"Kemarin kita berkolaborasi dengan Kelurahan Kahuripan dan Cikalang. Kita menjadi orang tua asuh untuk 52 orang yang menderita stunting," ucapnya.
Ia menjelaskan, bentuk bantuan yang diberikan Unsil ini tidak dalam bentuk uang. Namun, pihaknya memberikan makanan berupa susu khusus dan makanan sehat untuk tiga bulan.
"Bantuan kita berikan bertahap sebulan sekali. Sesuai yang disampaikan pak Pj tadi, harus ada evaluasi atau monitoring. Jangan sampai anaknya tetap stunting, bapaknya kolesterol," jelasnya.
Nundang memastikan, pihaknya akan berupaya melibatkan mahasiswa dari Fakultas Kesehatan dapat ikut membantu mengentaskan stunting di Kota Tasikmalaya.
"Kita akan libatkan mahasiswa dalam pemantauan sehingga terlihat dalam data apakah treatmen yang diberikan berjalan efektif atau tidak," ujarnya.
Editor : Asep Juhariyono
Tasikmalaya Kota Tasikmalaya Pemkot Tasikmalaya Kecamatan Tawang Unsil universitas siliwangi mahasiswa unsil mahasiswa dan kampus cheka virgowansyah ajak mahasiswa dan kampus pj walikota tasikmalaya keluarga asuh anak stunting Anak Stunting mahasiswa dan kampus jadi keluarga asuh anak stunting
Artikel Terkait