Penggunaan Instagram dalam Praktik Belajar di Sekolah, Kenapa Tidak?

Nida Hanifah
Penggunaan Instagram dalam Praktik Belajar di Sekolah, Kenapa Tidak?. Foto: Kolase/Instagram

Nida Hanifah S.Kep

Guru Produktif Asisten Keperawatan SMK BPN Kota Tasikmalaya

PENGGUNAAN Instagram dalam praktik belajar di sekolah. Di zaman sekarang, tidak dapat ditampik lagi bahwa kehidupan manusia saat ini sangat berhubungan dengan media sosial (medsos). Media sosial memegang peranan penting dihampir segala lini masyarakat. Mulai dari mengirim pesan kepada teman, berbagi informasi, hingga mencari suatu informasi yang sedang hangat di masyarakat.

Adapun media sosial yang sering digunakan pada saat ini adalah Instagram, Facebook, Twitter, TikTok dan lainnya. Salah satu pengguna media sosial sekarang adalah pelajar. Media sosial bagi para pelajar merupakan hal yang penting tidak hanya sebagai tempat memperoleh informasi yang menarik, tetapi juga sudah menjadi lifestyle atau gaya hidup. Media sosial tersebut juga dapat digunakan sebagai media pembelajaran dalam dunia pendidikan.

Dengan menggunakan media sosial, siswa akan lebih aktif dalam bereksplorasi dan berinovasi sehingga dapat mengasah kreativitasnya. Kemudahan mengakses informasi secara digital membuat mereka lebih mandiri karena tidak perlu menunggu guru menjelaskan di kelas, dan penilaian pun bisa dilakukan di mana saja dengan melihat hasil unggahan gambar atau video yang diunggah siswa ke media sosial Instagram.

Pada era pendidikan abad 21 ini, proses belajar tidak lagi terfokus pada penyampaian informasi yang dibatasi dinding-dinding kelas. Ledakan ilmu pengetahuan dan teknologi membawa jejaring sosial sangat populer pada perkembangan komunikasi saat ini. Jadi tidak salah jika dalam proses pembelajaran melibatkan sosial media sebagai media pembelajaran.

Media sosial menciptakan sebuah budaya baru di mana para pengajar dan para peserta didiknya tidak hanya dapat melakukan proses belajar di dalam konteks ruangan secara fisik. Namun, karena munculnya media sosial memungkinkan proses pendidikan dilakukan dalam ruang lain secara maya. Hal ini sejalan dengan pembelajaran abad 21 yang mengharuskan guru memiliki kemampuan mengajar yang selalu kreatif dan inovatif.

Salah satu inovasi pembelajaran yang berkembang pesat adalah pembelajaran berbasis teknologi. Hal ini didasarkan pada perkembangan teknologi yang semakin hari semakin berkembang dengan cepat seperti video praktikum pembelajaran siswa yang diunggah masing-masing atau kelompok ke Instagram dan dapat dilihat oleh siapa saja termasuk oleh guru yang bersangkutan yang akan melakukan penilaian terhadap proses pembelajaran.

Pembelajaran yang memadukan kemampuan pedagogik dan teknologi menjadi alternatif yang bisa mengembangkan dunia pendidikan menjadi lebih baik. Inovasi ini yang kemudian dikenal dengan TPACK (Technological Pedagogic Content Knowledge).

TPACK dapat dijadikan sebagai kerangka kerja untuk mendesain kurikulum pendidikan guru yang lebih sesuai dengan era dan tuntunan dalam keterampilan pembelajaran abad 21. Media sosial merupakan sebuah aplikasi yang mengizinkan penggunanya berinteraksi dan memberikan timbal balik dengan sesama pengguna, membuat, mengedit dan membagikan informasi dalam berbagai bentuk.

Inilah yang menjadi landasan pemikiran saya untuk menggunakan media sosial Instagram sebagai media pembelajaran pada kegiatan belajar mengajar.

Media sosial dalam dunia pendidikan dan pemanfaatan media sosial dalam proses kegiatan belajar mengajar telah dipandang penting pada pendidikan. Proses belajar merupakan sebuah proses penyampaian informasi, ilmu pengetahuan, informasi yang secara formal dan informal sering terjadi di sekeliling kita. Proses belajar merupakan sebuah kondisi mengenai kapasitas individu untuk mengetahui lebih luas.

Melalui sebuah media sosial, pengetahuan dan proses belajar tidak lagi hanya berfokus pada akumulasi pengetahuan individu sebelumnya. Terlepas dari baik ataukah buruk, menggunakan media tersebut sebagai media dalam proses belajar, maka jelas bahwa aplikasi dan perangkat media sosial telah berhasil menyediakan sebuah konsep tantangan baru dalam pembentukan pendidikan formal yang telah ada saat ini.

Media sosial (TPACK) ini sangat sesuai sekali dengan proses pembelajaran di sekolah menengah kejuruan terlebih lagi yang banyak melakukan praktikumnya, dan sangat sesuai dengan karakteristik peserta didik generasi Z yang sangat menyukai sekali media sosial dan sangat aktif menggunakan media digital. TPACK menghasilkan proses pembelajaran yang efektif, efisien, lebih menarik, dan lebih masa kini.

Penggunaan media sosial Instagram dalam praktik pembelajaran sebagai upaya pemanfaatan dan penggunaan TIK dalam pembelajaran dengan mengacu pada TPACK sebagai kerangka integrasi teknologi (KIT).

Kerangka TPACK harus menjadi bagian upaya mentransformasi diri menuju sosok ideal guru abad 21 yang menyesuaikan diri dengan karakteristik generasi Z yang akrab dengan teknologi dan dunia digital. Generasi Z abad 21 memerlukan tugas-tugas dan atau aktivitas pembelajaran yang bervariasi berbeda dengan kelas konvensional yaitu lingkungan dunia maya.

Kelebihan menggunakan Instagram untuk pembelajaran praktikum dan pengumpulan tugas audio visual siswa antara lain:

  1. Sesuai dengan karakteristik generasi Z
  2. Mengikuti perkembangan zaman
  3. Memudahkan semua pihak baik guru dan peserta didik
  4. Waktu yang digunakan efektif dan efisien
  5. Kegiatan Pembelajaran bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja asalkan ada akses internet
  6. Praktis, fleksibel, dan mudah
  7. Efektif, cepat dan kredibel untuk menyampaikan materi
  8. Media digital dapat mengatasai keterbatasan ruang dan waktu yang artinya tidak semua benda, objek dan peristiwa dapat dibawa ke dalam kelas atau tempat kegiatan pembelajaran. Melalui media digital, para peserta didik dan guru dapat sama-sama belajar dan menjelaskan
  9. Media digital dapat membantu dalam keterbatasan pengamatan.
  10. Bisa didapatkan dengan mudah.

Perkembangan TIK saat ini telah memberikan pengaruh besar terhadap proses pembelajaran sehingga abad 21 mendorong semua guru dan praktisi pendidikan untuk memiliki pengetahuan yang luas terhadap TIK.

Pembelajaran abad 21 mengintegrasikan berbagai perangkat teknologi dalam melakukan seluruh rangkaian proses interaksi antara siswa dan guru dengan sumber belajar dalam suatu lingkungan belajar. Teknologi berperan aktif sebagai alat, proses, sekaligus sumber untuk belajar dan melaksanakan pembelajaran.

Para guru di abad 21 ini yang mengajar generasi Z harus dapat dipastikan memiliki pengetahuan, keterampilan dan kompetensi teknologi yang baik, supaya dapat mengintegrasikan teknologi dalam pembelajaran dengan efektif dan efisien.

 

Sumber:

Rahmadi (2019). Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK): Kerangka Pengetahuan Guru Abad 21. Journal of Civics and Education Studies. Vol. 6 No. 1

Sintawati (2019). Pentingnya Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK) Guru Di Era Revolusi Industri 4.0. Seminar Nasional Pagelaran Pendidikan Dasar Nasional (PPDN)

https://sahabatnews.com/integrasi-tpack-sebagai-ketrampilan-guru-dalam-pembelajaran-abad-21/

https://kalsel.kemenag.go.id/files/file/artikel prakom

 

 

Editor : Asep Juhariyono

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network