Topeng Mahapatih Gajah Mada, Peninggalan Sejarah yang Pernah Dipakai Raja Bali hingga Presiden RI

Heru Rukanda
Topeng Mahapatih Gajah Mada, Peninggalan Sejarah yang Pernah DiPakai Raja Bali hingga Presiden RI. Foto: Istimewa

JAKARTA, iNewsTasikmalaya.idKerajaan Majapahit pada masanya memiliki seorang patih yang sangat luar biasa, yakni Mahapatih Gajah Mada.

Patih Gajah Mada dipercaya banyak meninggalkan benda-benda yang bernilai sejarah. Baik yang pernah digunakan oleh Mahapatih Gajah Mada maupun benda lainnya. Salah satu benda peninggalan sejarah tersebut adalah Topeng Gajah Mada.

Topeng Patih Gajah Mada ini dipuja di Puri Ageng Blahbatuh, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali.

Hingga saat ini, topeng Gajah Mada masih diyakini masyarakat setempat mampu memecahkan setiap persoalan yang ada.

“Banyak masyarakat baik dari Bali, luar Bali bahkan luar negeri memohon berkah keajaiban topeng Gajah Mada," kata Penglingsir Puri Ageng Blahbatuh, Anak Agung Kakarsana, seperti dikutip dari SindoNews.com, Senin (5/12/2022).

Menurut Kakarsana, topeng Gajah Mada sempat dipakai oleh leluhurnya yakni I Gusti Ngurah Djelantik saat berperang pada zaman Kerajaan Blambangan.

Topeng Gajah Mada juga disebut pernah digunakan oleh salah seorang mantan Presiden Republik Indonesia.

“Sesuai dengan namanya Gajah Mada, topeng itu merupakan simbol pemersatu nusantara," ujarnya.

Kakarsana menuturkan, bahwa topeng Gajah Mada sangat disakralkan di Puri Ageng Blahbatuh. “Sesajen tetap kami persembahkan sebagai ungkapan terima kasih," ucapnya.

Kakarsana menjelaskan, bagi masyarakat yang memohon berkah tidak boleh sembarangan. “Sebelum memohon, mereka mesti membawa bebantenan pejati atau sarana upacara bagi umat Hindu," jelasnya.

Sesudah diupacarai oleh pemangku atau pemimpin upacara umat Hindu, lanjut Kakarsana, para pemedek atau pemohon keberkahan menghaturkan persembahyangan.

“Banyak yang saya tahu masalah itu bisa diselesaikan," katanya.

Di Pendopo Agung inilah Mahapatih Gajah Mada diyakni mengucapkan Sumpah Palapanya yang disaksikan oleh Raja Majapahit kala itu, Tribuana Tungga Dewi dan para pembesar serta pejabat kerajaan di petilasan yang jadi Pendopo Agung Trowulan.

Pendopo Agung Trowulan ini dibangun oleh Kodam V/Brawijaya melalui Yayasan Bina Mojopahit pada 1964 hingga 1973. Bangunan ini berbentuk joglo dengan tiang utama atau suku gurunya beralasakan batu umpak yang merupakan peninggalan Kerajaan Majapahit.

Dibangun juga relief yang mengisahan sejarah Kerajaan Majapahit di bagian belakang pendopo.

Salah satu relief yang dibangun mengisahkan tentang penobatan Raden Wijaya menjadi Raja Majapahit pada tanggal 15, bulan Kartika, tahun 1215 saka atau sekitar 10 November 129.

Kesakralan lainnya, kata Kakarsana, sewaktu-waktu topeng yang merupakan warisan Mahapatih Gajah Mada itu "tedun" atau dimohon untuk ditarikan dalam sebuah pura pada saat upacara.

"Topeng itu ditarikan juga sebagai simbolis kalau upacara itu telah selesai dilakukan," katanya.

Selain topeng Gajah Mada, pihak Puri juga "menyungsung" atau memuja 20 jenis topeng lainnya.

"Topeng itu sama-sama ditempatkan di gedong Raja Dani, dan dikeluarkan bila ada upacara agama, " jelasnya.

Selain Topeng Gajah Mada, ada peninggalan Gajah Mada lainnya yakni Batu Tak Berujung. Batu yang ditancapkan sang Mahapatih Majapahit tersebut kini dapat dilihat di Pendopo Agung Trowulan Dusun Ngelinguk, Desa Sentonorejo, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto.

Berdasarkan cerita yang ada, konon Batu Tak Berujung ini ditancapkan Mahapatih Gajah Mada. Kisah mengenai Batu Tak Berujung ini diunggah akun YouTube Cakra Panorama, pada Rabu (24/2/2022) dan telah dilihat oleh ratusan netizen.

Dalam channel YouTube tersebut dinarasikan bahwa Mahapatih Gajah Mada menancapkan batu ini dengan kondisi miring untuk menunjukan kesaktiannya dengan alasan di mana suatu saat akan berhasil dicabut oleh orang yang dipercayai sebagai reinkarnasi dari Mahapatih Gajah Mada.

“Patok atau tonggak batu tersebut ditancapkan dengan kemiringan 45 derajat sehingga tidak mudah untuk mengangkatnya,". Tonggak tersebut diyakini untuk tempat mengikat kuda atau gajah pada zaman Majapahit.

Menurut warga sekitar, tonggak batu tersebut seperti tak berpangkal di mana sudah banyak yang mencoba untuk mencabutnya tetapi gagal. Sehingga pernah dicoba dicabut dengan alat berat tapi tetap tak berhasil.

Artikel ini telah diterbitkan di halaman SINDOnews.com pada Jum'at, 25 Februari 2022 - 10:46 WIB oleh SM Said dengan judul "Misteri Topeng Gajah Mada Pernah Dipakai Raja Bali hingga Presiden RI".

Itulah misteri topeng Gajah Mada yang sangat disakralkan oleh warga yang berada di Puri Ageung Blatuah, Bali.  

Editor : Asep Juhariyono

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network