4 SMK Tasikmalaya Jadi Sekolah Percontohan Lulusannya Siap Kerja

Nanang Kuswara
Tim pendamping Kemendikbudristek dari Universitas Garut Yaman Suryaman dan Erik Kartiko tengah berdiskusi dengan Kepala SM Islamiyah Ciawi Kurnia Rahman beserta para gurunya. (Foto: iNewsTasikmalaya.id/Nanang Kuswara)

TASIKMALAYA, iNews.id - SMK YSB Suryalaya, SMKN Rajapolah, SMK Riyadul Hikmah, dan SMK Islamiyah Ciawi, Kabupaten Tasikmalaya, dijadikan pilot project sebagai Sekolah Pusat Keunggulan di Kabupaten Tasikmalaya oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) Republik Indonesia.

Dua sekolah diantaranya yakni SMK YSB Suryalaya dan SMK Riyadul Hikmah menjadi sekolah pusat keunggulan murni dengan branding Centre Of Excelence terlebih dahulu.

Terdapat dua hal pula yang menjadi target Kemendikbudristek untuk menjadikan sekolah pusat keunggulan menjadi project bagi SMK yang lain yakni pada bidang kompetensi dan pengadaan.

“Kalau di sekolah kami PK ini fokusnya pada BDP yaitu bisnis jaringan dan pemasaran untuk bidang pengadaannya, kemudian pada kompetensi guru, kepala sekolah, serta pengawasnya. Program ini memang dari Kemendikbudristek yang tentu saja ada pendampingan yang melibatkan perguruan tinggi,” ungkap Kepala SMK SMK Islamiyah Ciawi Kurnia Rahman, Selasa (7/12/2021).

Di SMK Islamiyah Ciawi sendiri terdapat sebanyak 765 siswa saat ini yang diharapkan apabila seorang kepala sekolah, guru, serta pengawasnya, berkompeten terhadap bidangnya, maka mampu melahirkan siswa yang yang berkompeten pula pada bidangnya.

Bukan tidak mungkin SDM yang dihasilkan dari siswa siswi SMK ini kemudian merupakan anak-anak yang siap bekerja.

Kemendikbudristek sendiri bekerjasama dengan Universitas Garut untuk melakukan pendampingan terhadap SMK Islamiyah Ciawi yang mengirimkan pendampingnya Yaman Suryaman dan Erik Kartiko.

Diharapkan program yang tengah dijalankan di sekolah tersebut bisa benar-benar memberikan output sesuai dengan yang diharapkan.

“Yang jelas dari sekian ratus anak-anak yang belajar itu memiliki pola pikir dan kemampuan yang berbeda-beda, nah spirit belajar yang digaungkan saat ini adalah merdeka belajar bagi mereka. Paradigma lama harus ditinggalkan, makanya pendampingan dilakukan terhadap kepala sekolah, guru, serta pengawasnya, agar siswa yang dihasilkan memiliki kemampuan sesuai keahlian dan bidangnya masing-masing,” jelas Pendamping SMK Islamiyah Ciawi dari Universitas Garut Erik Kartiko.

Perguruan tinggi yang menjadi partner dari SMK Islamiyah Ciawi saat ini diharapkan mampu membenahi tata kelola di sekolah pada bidang kompetensi dan pengadaan sesuai yang ditugaskan.

“Dengan merdeka belajar, jadi kemampuan lulusan SMK itu keahliannya tidak homogen. Spirit itu yang memang kami bangun sebagai pendamping, karena memang kemampuan dan minat bakat anak itu berbeda-beda," pungkasnya.

Editor : Asep Juhariyono

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network