TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id – Gotong royong merupakan budaya bangsa Indonesia. Dengan gotong royong, pekerjaan seberat dan sebanyak apapun akan bisa diselesaikan dengan mudah dan cepat.
Hal itulah seperti yang tercermin dari masyarakat di Kampung Pasangrahan RW 001, Desa Margalaksana, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Tasikmalaya. Mereka bergotong royong membersihkan semak belukan dan sampah di jalan Wiradadaha yang panjangnya lebih kurang 400 meter.
Kepala Dusun Kampung Pasangrahan, Dede Lukman, mengatakan, kegiatan gotong royong yang dibungkus dengan program Jumat Bersih (Jumsih) ini sebagai upaya dan langkah pengurus ke-rw-an untuk menjaga dan melestarikan budaya tradisi bangsa.
“Kegiatan Jumsih ini untuk membangkitkan kembali tradisi gotong royong yang kian memudar atau jarang dilakukan lagi oleh masyarakat. Hari ini kita laksanakan gotong royong agar kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan tidak memudar,” kata Dede, Jumat (11/11/2022).
Dengan gotong royong, ujar Dede, pekerjaan yang berat bisa ringan karena dikerjakan secara bersama-sama. Di samping itu, gotong royong juga untuk mempererat tali silaturahmi masyarakat sehingga rasa memiliki dan kecintaan terhadap daerah sendiri terus tumbuh.
“Gotong royong kan ciri khas masyarakat Indonesia sejak dulu dan dilaksanakan secara sukarela. Gotong royong juga bisa jadi media untuk saling tukar pendapat dan pikiran dalam mencari solusi permasalahan yang ada di masyarakat,” ujarnya.
Dede menuturkan, kegiatan gotong royong Jumat Bersih tidak hanya diikuti oleh orang dewasa, tapi anak muda atau para pemuda pun dilibatkan.
“Sebelumnya memang kita sampaikan bahwa hari ini akan ada kegitan gotong royong dalam rangka Jumsih. Kita sampaikan melalui pengeras suara di masjid dan dibroadcast melalui WhastApp grup di setiap rt. Alhamdulillah, banyak warga yang ikut gotong royong,” ungkapnya.
Dede berharap warga di Kampung Pasangrahan yang dia pimpin memiliki rasa kebersamaan dalam menjaga lingkungan terutama dalam hal menjaga kebersihan dan keindahan. Bahkan dia memiliki keinginan menjadikan Kampung Pasangrahan sebagai kampung wisata.
"Cita-cita dari dulu ingin jadi kampung wisata, karena masyarakat dari luar yang datang ke sini banyak yang berswafoto, apalagi kalau padi di sini sudah menghijau, membuat semua masyarakat yang melintas pun sengaja berbelok untuk mengabadikan keindahan di kampung kami," pungkasnya.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait