TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id – Suasana duka masih menyelimuti keluaga pasien anak gangguan ginjal akut berusia 11 bulan yang meninggal dunia di Kota Tasikmalaya.
Rona kesedihan masih tampak di wajah Imas Masitoh (38), ibu dari pasien anak gangguan ginjal akut yang meninggal dunia dalam perawatan medis di RSUD dr Soekardjo Kota Tasikmalaya pada Sabu (29/10/2022).
“Anak saya langsung dimakamkan di TPU Cinehel hari Sabtu,” ujar Imas kepada wartawan di rumahnya di Kampung Bojong Tengah, Kelurahan/Kecamatan Cipedes, Kota Tasikmalaya, Selasa (1/11/2022).
menurut Imas, anaknya yang masih berusia 11 bulan merupakan anak bungsu dari 3 bersaudara. 4 November 2022 mendatang merupakan hari ulang tahun anak bungsunya. Ia menempati rumah kontrakan bersama keluarnya.
“Kalau suami kerjanya jualan pakaian keliling,” ujar dia.
Ia menuturkan, sebelum sakit keras dan akhirnya menghembuskan napas terakhir pada akhir pekan lalu, anaknya memang sering sakit-sakitan. Ia mengaku selalu membawa anaknya ke puskesmas ketika sedang sakit.
“Kalau sakit (demam) berobat ke puskesmas, suka dikasih obat puyer dan sirup,” ucapnya.
Imas menyebut jika dirinya sering memberikan obat dari puskesmas kepada anaknya dalam kondisi anak belum makan. “Susah makannya. Biasanya langsung saja saya kasih obat. Harusnya tidak boleh ya?,” ungkapnya.
Salah seorang tetangga Imas, Nining (44) mengatakan, korban selama ini memang sulit makan. Sejauh ini paling suka makan diberi bubur atau makanan tambahan MP-ASI, sehingga kalau sering sakit diberi obat dalam keadaan belum makan.
“Sering saya ingatkan, tapi ya gitu pak tetap saja,” ujar Nining.
Sebelumnya, pasien anak dengan gangguan ginjal akut meninggal dunia di Kota Tasikmalaya. Pasien anak tersebut meninggal dunia saat menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soekardjo Kota Tasikmalaya, Sabtu (29/11/2022).
Wakil Direktur Pelayanan RSUD dr Soekardjo, Titie Purwaningsari, membenarkan terkait adanya pasien anak yang meninggal dunia akibat gangguan ginjal akut. Namun, kata dia, pasien anak tersebut memiliki riwayat penyakit penyerta lainnya yang menyebabkan meninggal dunia.
“Selain mengalami gangguan ginjal akut, pasien memiliki riwayat stunting, dengan riwayat ibu KEK dan PER. Jadi komplikasi,” kata Titie, Senin (31/10/2022).
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Uus Supangat, mengatakan, pasien anak tersebut semula berobat ke Puskesmas Cipedes pada Rabu (26/10/2022). Pasien menjelani rawat jalan di rumahnya. Pada Jumat (28/10/2022) orang tua pasien kembali ke puskesmas.
“Pasien langsung dirujuk ke RSUD karena gejalanya tidak berkemih atau kencing,” kata Uus.
Lanjut Uus, di rumah sakit pasien langsung ditangani dan menjalani pemeriksaan laboratorium seta cek riwayat kesehatannya. Saat itu, dokter penanggung jawab pasien hendak merujuk ke Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, tapi pihak keluarga tidak berkenan.
“Keluarga baru bersedia dirujuk esok harinya, tapi kondisi pasien keburu menurun hingga akhirnya meninggal,” ucapnya.
Ia menuturkan, sejauh ini kelengkapan di RSUD dr Soekardjo memang belum maksimal untuk penanganan kasus gangguan ginjal akut. Hal itu lantaran kasus ini tergolong baru di Kota Tasikmalaya.
“Masih ada beberapa kelengkapan yang memang harus disiapkan khususnya untuk penanganan gangguan ginjal akut. Misalnya D-dimer (alat pemeriksaan), ini kan belum tersedia di rumah sakit. Kami upayakan itu tapi di rumah sakit swasta,” tuturnya.
“Untuk peralatan lainnya sudah tersedia dan di RSUD dr Soekardjo juga sudah ada dokter spesialis anak yang cukup,” pungkasnya.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait