Cegah Stunting, BKKBN Gencar Pelatihan TPK di Tasikmalaya

Nanang Kuswara
Koordinator PLKB Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya, tengah memberikan materi kepada Bidan, Kader PKK, dan Kader KB, di Aula Kantor Kecamatan, Selasa (30/11/2021). (Foto: iNewsTasikmalaya/Nanang Kuswara)

TASIKMALAYA, iNews.id - Demi terus meminimalisir terjadinya anak-anak yang mengalami stunting, BKKBN melalui dinas intansinya di daerah gencar merekrut dan melatih Tim Pendamping Keluarga (TPK) di seluruh Kota dan Kabupaten di Indonesia.

Seperti yang dilaksanakan di Kota Tasikmalaya, sejak 29 November hingga 2 Desember 2021 pelatihan terus digelar yang melibatkan TPK yang terdiri dari Bidan, Kader PKK, dan Kader KB.

Pemateri diberikan langsung oleh para Penyuluh KB yang berada dibawah naungan Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan & Perlindungan Anak (DP2KBP3A).

“Jumlah TPK pada masing-masing kecamatan itu jumlahnya berbeda-beda dan kalau di Kecamatan Cihideung ini jumlahnya sebanyak 55 tim, materi yang diberikan pada pelatihan seluruhnya terkait teknis pendampingan mulai pendampingan kepada ibu hamil, pasca melahirkan, pendampingan bayi, hingga dilakukan juga dihulu yakni pendampingan terhadap calon pengantin,” ungkap Koordinator PLKB Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya Nina Andriani, Selasa (30/11/2021).

Pada saat melaksanakan tugasnya nanti, para TPK bertugas memantau perkembangan ibu hamil baik dari sisi bayi yang dikandungnya hingga kondisi ibu hamilnya.

Kemudian pasca melahirkan, kondisi ibunya dilakukan pemantauan secara intensif, serta keadaan bayinya juga menjadi perhatian.

Terutama dalam persoalan asupan gizinya, jangan sampai bayi yang dilahirkan menderita stunting akibat kekurangan asupan gizi.

Sedangkan pada tahapan calon pengantin, pendampingan dari TPK dimulai pada saat calon pengantin mendaftar ke kelurahan.

Seluruh calon pengantin nantinya diwajibkan untuk mendownload aplikasi elsimil, pasangan calon harus mengisi kuesioner yang berada didalamnya.

Hingga kemudian keluar sertifikat siap nikah dan hamil yang disampaikan ke KUA untuk mengeluarkan rekomendasi pernikahan pasangan tersebut.

“Tim TPK ini akan mulai bekerja tahun 2022 mendatang dan kontraknya sampai tahun 2024, mulai bulan Januari pula aplikasi elsimil ini dipergunakan dan hasilnya atau sertifikat siap nikah dan siap hamil ini menjadi rekomendasi bagi pasangan yang hendak melangsungkan pernikahan. Harapannya, gerakan ini dan aktifnya TPK dilapangan bisa turut mendorong intruksi Pak Presiden untuk menurunkan stunting di Indonesia umumnya dan Kota Tasikmalaya pada khususnya,” ujar Nina.

Editor : Asep Juhariyono

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network