TOKYO, iNewsTasikmalaya.id - Antara Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis dan Olimpiade, Apa Perbedaannya dan Mana yang Lebih Bergengsi? Simak penjelasannya.
Sebetulnya antara Kejuaraan Dunia Bulutangkis dan Olimpiade cabang olahraga bulutangkis merupakan dua ajang yang memiliki level yang sama. Keduanya sama-sama turnamen olahraga bulu tangkis yang paling bergengsi di dunia.
Pasalnya, karier seorang pemain bulu tangkis akan dianggap sukses jika berhasil menyabet banyak gelar juara di level World Tour BWF atau Super Series, rasanya belum lengkap jika belum menjadi yang terbaik di kedua turnamen tersebut.
Lantas, apa yang menjadi perbedaan dari Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis dan Olimpiade cabor bulu tangkis?
A. Persyaratan Menjadi Peserta dan Jumlah Peserta
1. Kejuaraan Dunia
Kejuaraan Dunia diikuti 64 peserta di kelima sektor yang ada, yakni tunggal putra-putri, ganda putra-putri dan ganda campuran. Biasanya Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) akan melakukan pengundian pertandingan sekitar sepekan sebelum turnamen dimulai.
Dikutip dari laman resmi, BWF mengharuskan anggota asosiasinya mengirimkan entri pemain mereka lebih dulu dengan maksimal empat entri atau empat nama di semua sektor yang ada.
Perwakilan dari setiap negara nantinya dipilih beradasarkan ranking dunia BWF yang mereka miliki. Seperti disebutkan di atas, maksimal mereka hanya bisa mengirimkan empat wakil saja.
Selain itu, penentuan lolosnya peserta juga bisa lewat jalur undangan yang dikirim oleh BWF. Setidaknya ada satu perwakilan di setiap nomor yang akan diundang oleh BWF dari masing-masing lima konfederasi benua yang ada.
Akan tetapi, untuk jalur undangan ini yang diutamakan adalah para pemain yang berada di luar ranking teratas dunia.
2. Olimpiade
Setiap gelaran Olimpiade, BWF akan mengumumkan berapa total kuota peserta cabor bulutangkis di pesta olahraga terakbar di dunia itu. Dan untuk Olimpiade Paris 2024 mendatang, mereka telah memastikan bahwa kuotanya tetap berjumlah 172 tempat (86 putra dan 86 putri). Adapun setiap negara memiliki kuota maksimal delapan tempat masing-masing pada putra dan putri.
Untuk nomor tunggal putra dan putri, BWF memastikan masing-masing negara dapat memiliki kuota maksimum dua tempat. Hal itu dapat terjadi jika pemain berada di posisi 16 besar dalam peringkat pengumpulan poin kualifikasi Olimpiade Paris 2024.
Kemudian, BWF menyatakan setiap nomor tunggal harus memiliki setidaknya dua atlet dari masing-masing lima konfederasi benua. Dengan catatan, pemain itu bertempat di atas posisi 250 ranking dunia.
Pada sektor ganda, setiap negara memiliki kuota maksimum sebanyak dua tempat. Hal itu berlaku jika kedua pasangan berada di peringkat delapan besar pada periode kualifikasi dan harus ada setidaknya satu pasangan dari masing-masing lima konfederasi kontinental.
Dan untuk masuk ke Olimpiade, para jagoan bulutangkis dunia wajib memiliki poin kualifikasi yang cukup dalam periode yang telah ditentukan. Contohnya untuk edisi 2024 mendatang, poin kualifikasi Olimpiade bisa mulai dikumpulkan pada 1 Mei 2023 hingga 8 April 2024.
Setelah kualifikasi berakhir, BWF selanjutnya akan merilis daftar atlet yang lolos. Lalu, BWF akan mengumumkan kepada setiap negara terkait penempatan kuota yang akan dialokasikan dan setiap negara diberi waktu satu pekan utnuk mengonfirmasi keikutsertaan atlet mereka. Jika ada slot kosong, barulah BWF akan menunjuk pengganti untuk mengisi slot tersebut.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait