FLORIDA, iNewsTasikmalaya.id - Graham Cochrane pada 2009 kehilangan pekerjaan sebagai teknisi audio. Akan tetapi sekarang dia sukses mengantongi pendapatan miliaran rupiah hanya dengan bekerja lima jam seminggu.
Dan akhirnya setelah tiga belas tahun kemudian, menghasilkan pendapatan pasif gabungan sebesar 160.000 dolar AS atau Rp2,3 miliar sebulan pada usia 39 tahun.
The Recording Revolution merupakan bisnis pertamanya, yakni sebuah blog musik dan pendidikan yang menjual kursus produksi musik.
Selanjutnya, dimulai pada 2018 lalu, di mana dia mengajarkan orang cara menghasilkan uang dari hasrat mereka, seperti yang dilakukannya. Menurutnya, penjualan kursus online dan program pelatihan serta komisi afliasi adalah bisnis yang menguntungkan.
"Sekitar 2.800 orang menggunakan produk saya dan tujuan saya adalah membantu lebih banyak wirausaha mengembangkan bisnis online mereka sambil bekerja lebih sedikit," katanya dikutip dari CNBC Make It, Minggu (14/8/2022).
Prioritas utamanya adalah menghabiskan waktu bersama keluarga. Dia bekerja hanya lima jam seminggu pada Senin dan Rabu.
"Pada hari Senin, saya merencanakan dan membuat video YouTube dan episode podcast. Calon pelanggan biasanya menemukan saya melalui konten online gratis ini. Jika mereka menyukainya, mereka dapat mendaftar ke buletin saya dan mendapatkan email tentang sumber daya gratis dan kursus online premium," tuturnya.
Dia mengatakan, mendapat penghasilan pasif dari kursus-kursus tersebut. Dia telah merancang sistem bisnis untuk mengirim email secara otomatis, jadi sebagian besar pekerjaannya hanya untuk mempertahankan aliran konten baru yang gratis.
Cochrane menjelaskan, merekam video dan podcast membutuhkan waktu sekitar dua jam. Dia memiliki seseorang untuk mengedit dan mengunggah konten videonya. Sementara sisa waktu pada hari Senin didedikasikan untuk menjawab email atau memberikan saran kepada anggota Six-Figure Coaching Community.
Pada hari Rabu, dia menghabiskan waktu untuk interaksi komunitas. Kemudian mengadakan panggilan langsung selama 90 menit dengan siswa pelatihan bisnis tingkat lanjutnya.
Sebulan sekali, dia memfilmkan pelatihan eksklusif untuk anggota komunitas berbayar miliknya. Itu artinya, dia menambahkan sekitar dua jam kerja ekstra per bulan ke jadwalnya.
"Jika Anda dapat menemukan cara untuk membangun sistem ke dalam bisnis Anda sehingga sebagian besar berjalan sendiri, Anda tidak perlu membuang waktu untuk melakukan pemeliharaan terus-menerus. Lagi pula, apa gunanya menjadi bos bagi diri sendiri jika Anda bekerja sepanjang waktu?" ujarnya.
Sementara itu, sisa waktunya selama sepekan banyak dihabiskan untuk keluarga. Dia juga mengisinya dengan melakukan kegiatan seperti pergi ke gym, ke tempat cuci mobil, minum kopi atau makan siang dengan seorang teman atau membaca buku yang bagus.
Hari Jumat merupakan hari kencan dengan istrinya. Mereka melakukan olahraga bersama, pergi makan siang, berbicara tentang anak-anak, dan bertemu dengan penasihat pernikahannya.
"Kami juga suka bepergian, baik di Florida maupun di seluruh dunia. Beberapa musim panas yang lalu, kami menghabiskan satu bulan di Prancis Selatan. Dan baru musim semi ini, kami tinggal di Puerto Rico selama tiga minggu. Memiliki waktu dan fleksibilitas untuk membuat kenangan semacam ini bersama-sama sangat berharga," ucapnya.
Dia mengungkapkan, filosofinya adalah menghasilkan uang, sehingga dapat memberikan sebagian besar keuntungan untuk amal. Dia dan istrinya menyumbangkan 30 persen dari pendapatan untuk amal dan berharap pada akhirnya akan meningkat menjadi 50 persen.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait