Tertembak Senjata SPR 3 di Kepala saat Foto, Begini Kronologi Gugurnya Prada Sandhi

Omega Batkorumbawa
Prada Sandhi Wiratama Saputra, anggota TNI di Pos Balingga, Lanny Jaya, Papua yang gugur tertembak senapan SPR 3.(Foto : Istimewa)

JAYAPURA, iNewsTasikmalaya.id - Prajurit TNI, Prada Sandhi Wiratama Saputra yang bertugas di Pos Balingga Satgas Yonif Mekanis 203/AK meninggal tertembak di Kabupaten Lanny Jaya, Papua, Kamis (4/8/2022).

Dia tertembak di bagian kepala belakang oleh senjata SPR 3 setelah foto bersama teman-temannya.

Kronologi kejadian yang dirangkum iNews, insiden berawal saat 12 anggota Pos Balingga dipimpin Serka Endro berada di titik kuat dengan jarak kurang lebih 300 meter dari pos. Mereka melakukan patroli pengambilan air ke arah bawah dengan jarak 400 meter dari titik kuat.

Kemudian 8 orang dipimpin Pratu Eky mengambil air di bawah. Lalu salah satu personel yakni Serda Supriadi mengambil senjata SPR 3 dengan tujuan untuk digunakan sebagai senjata pemantau dalam rangka melindungi anggota yang sedang melaksanakan patroli pengambilan air.

Seusai patroli, kemudian senjata SPR 3 tersebut dikosongkan Pratu Andika sambil diajarkan cara mengosongkan senjata oleh Serka Endro kepada Serda Supriadi dan Pratu Andika. Kemudian Senjata SPR 3 tersebut akan dimasukkan kembali ke dalam pos oleh Pratu Satria, namun salah satu anggota yakni Pratu Leroy meminjamnya dari Pratu Satria.

Dia lalu mengajak Serda Supriadi untuk berfoto sambil memegang senjata SPR 3 tersebut. Tak berapa lama, Prada Sandhi (almarhum) datang dan meminta ke Pratu Leroy untuk difoto juga menggunakan senjata SPR 3.

Kemudian senjata diberikan kepada Prada Sandhi dan difoto Pratu Leroy. Setelah itu, Pratu Leroy mengambil senjata SPR 3 dari Prada Sandhi dan meminta untuk difoto kembali.

Seusai difoto dari arah depan, Pratu Leroy meminta Prada Sandhi agar mengambil foto dari arah belakang. Prada Sandhi lalu berjalan menuju ke arah belakang Pratu Leroy. Saat itu, posisi senjata SPR 3 dipanggul Pratu Leroy dengan laras menghadap ke belakang.

Namun tiba-tiba terjadi letusan dan mengenai bagian kepala belakang Prada Sandhi. Mendengar bunyi letusan senjata, semua anggota yang berada di titik kuat langsung masuk kedudukan ke box steling.

Serka Endro selaku Dantim melapor kepada Danpos Lettu Inf Faisal Ramadan Karo-karo kalau ada kontak karena berpikir ada gangguan tembakan.

Danpos langsung memerintahkan untuk menaikan drone dari Pos Balingga ke arah titik kuat. Saat itu, Pratu Andika yang sedang jaga di box steling, posisinya berada tepat kurang lebih 3 meter di depan Pratu Leroy dan Prada Sandhi yang sedang berfoto menggunakan senjata SPR 3.

Pratu Andika menyaksikan langsung pada saat posisi senjata SPR 3 tersebut meletus terkena Prada Sandhi. Serka Endro yang menerima informasi langsung melaporkan kembali kepada Danpos Lettu Inf Faisal Ramadan Karo-karo kalau letusan senjata tersebut berasal dari SPR 3. Satu anggota yakni Prada Sandhi meninggal akibat kejadian tersebut.

Selanjutnya Danpos Balingga Lettu Inf Faisal Ramadan Karo-Karo melapor kepada Dansatgas Yonif Mekanis 203/AK kalau ada bunyi letusan di Pos Balingga dan satu anggota terkena tembakan.

Mendapat Laporan dari Danpos Balingga, Dansatgas Yonif Mekanis 203/AK melapor ke komanda atas dan memerintahkan 1 timsus dipimpin Lettu Inf Dawut (Pasiops Satgas) beserta dokter untuk melaksanakan evakuasi ke Pos Balingga kemudian menuju ke RSUD Tiom.

Selanjutnya jenazah diberangkatkan dari RSUD Tiom menuju Wamena untuk disemayamkan di Yonif 756. Direncanakan akan dilanjutkan dari Bandara Wamena menuju Cariuk Bogor.

Sebelumnya, Komandan Korem 172/PWY Brigjen JO Sembiring menyampaikan berduka cita atas gugurnya prajurit yang bertugas di Pos Balingga, Lanny Jaya. Saat ini staf Kodam dan Denpom telah ke lokasi untuk mengumpulkan fakta-fakta penyelidikan.  

"Benar telah meninggal dunia satu personel Pos Balingga Satgas Yonif Mekanis 203/AK atas nama Prada Sandi Wiratama Saputra. Kami turut berduka cita dan ini bukan akibat kontak senjata tapi karena kelalaian prajurit dalam penggunaan senjata," ujar Danrem, Jumat (5/8/2022).

Menurutnya, Saat ini, jenazah sudah dievakuasi dari RSUD Tiom, ibu kota Kabupaten Lanny Jaya untuk dibawa ke Wamena.

"Jenazah akan disemayamkan di Mayonif 756," katanya.

Setelah proses selesai, jenazah akan diterbangkan ke kampung halaman di rumah orang tuanya, Desa Cariu, Kecamatan Cariu, Kabupatan Bogor, Jawa Barat untuk dimakamkan



Editor : Asep Juhariyono

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network