TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id – Kesurupan masal yang terjadi di wilayah Garut pada Rabu (6/7/2022) membuat pakar supranatural sekaligus pengamat sosial Mbah Gareng angkat bicara.
Menurutnya, kesurupan itu bisa dipicu oleh permasalahan psikologis dan tak semua disebabkan oleh hal ghoib. Selain itu, ada fenomena pengaruh alam bawah sadar yang bisa saja mempengaruhi bagi orang lain disekitarnya.
Mbah Gareng menjelaskan, peristiwa kesurupan dalam banyak kasus yang ditemuinya di lapangan lebih besar diakibatkan oleh faktor psikologis, gangguan mental dan efek pengaruh alam bawah sadar.
“Saya melihat dalam kasus ini bisa saja mengarah ke permasalahan pribadi, baik yang disebabkan faktor internal maupun eksternal dari si korban. Karena penyebab dimulai dari salah seorang karyawati yang tiba-tiba teriak histeris, dan setelah itu disusul oleh beberapa korban lainya,” kata Mbah Gareng, Kamis (7/7/2022).
Hal tersebut diungkapkan Mbah Gareng bukan tanpa alasan. Menurutnya, dari suhu lokasi yang memang panas jadi salah satu faktor terjadinya kesurupan dari seseorang dan beberapa faktor lainya.
“Walaupun masih ada kemungkinan disebabkan oleh faktor ghaib, tapi untuk kejadian kali ini lebih besar disebabkan oleh pengaruh gangguan psikologis, dan saya bisa pastikan itu,” imbuhnya.
Dikatakan Mbah Gareng, fenomena seperti ini kerap terjadi di kalangan masyarakat walau kadang ada juga yang tak sempat terekspose. Namun, kesurupan massal semacam ini memang kerap ditemui, seperti di sekolah, pabrik, kantor atau tempat lainya.
Mbah Gareng juga menuturkan, perbedaan paten jika kesurupan disebabkan oleh hal Ghaib ciri-cirinya sebagai berikut:
1. Jika memang kesurupan yang disebabkan jin, biasanya akan terlihat dari sorot mata dan pasti akan sulit sekali dikendalikan.
2. Korban biasanya melakukan hal yang tak biasa dan benar-benar memberi efek yang sulit terkontrol.
3. Korban tidak akan mengalami pingsan, karena raga sepenuhnya dikuasai kekuatan yang ekstra disebabkan oleh jin.
Kesurupan yang disebabkan oleh faktor psikologis:
1. Korban teriak secara tiba tiba.
2. Korban lebih cenderung lemas dan tak berdaya
3. Korban ketakutan ketika melihat orang lain.
4. Meracau dan berbicara hal hal yang kerap dilakukan.
5. Seketika lemas dan bisa saja pingsan ketika mulai didekati orang.
Dari beberapa faktor di atas, kata Mbah Gareng, agar ke depannya tak ada lagi kejadian serupa. “Kita manusia makhluk sempurna, perbanyak mendekatkan diri ke sang pencipta dengan ibadah, dan bila ada masalah sebaiknya beristirahat hingga betul-betul fit. Tapi lain halnya kalau permasalahan tersebut memang di picu oleh faktor internal dalam lingkup kerja,” jelasnya.
Ia menambahkan, peristiwa kesurupan massal bisa menjadi sebuah pelajaran sehingga tidak panik saat terjadi kesurupan sehingga tidak terbentur dan terpengaruh oleh faktor gangguan alam bawah sadar dan mengalami kesurupan.
“Selalu mengisi hati dengan hal baik, dan mendekatkan diri kepada Tuhan YME,” pungkasnya.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait