TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id – Dukung program ketahanan pangan dan membuka lapangan kerja, warga di Kecamatan Bojonggambir, Kabupaten Tasikmalaya, melakukan inovasi dengan mengembangkan tanaman cabai sebagai komoditas baru.
Wilayah Bojonggambir yang sebelumnya identik dengan perkebunan teh, kini menghadirkan terobosan baru.
Warga di tiga desa, yaitu Desa Purwaraharja, Desa Mangkonjaya, dan Desa Wandasari, mulai menanam cabai dan jagung.
Upaya ini tidak hanya berhasil mendukung ketahanan pangan, tetapi juga menyerap tenaga kerja lokal.
Camat Bojonggambir, Yedi Rahmat, mengatakan bahwa potensi utama wilayah Bojonggambir memang berada pada tanaman teh.
Namun, dengan adanya inovasi pertanian dari masyarakat membawa alternatif baru yang selaras dengan program ketahanan pangan pemerintah.
"Terobosan ini menjadi salah satu upaya mendukung ketahanan pangan di wilayah kami," kata Yedi, Rabu (4/12/2024).
Menurut Yedi, masyarakat mulai mengembangkan tanaman cabai karena kondisi tanah dan suhu di wilayah tersebut sangat cocok untuk komoditas ini.
"Tanaman cabai yang sudah dicoba dan dikembangkan oleh masyarakat menunjukkan hasil yang positif," ujarnya.
Meski begitu, Yedi menekankan pentingnya perawatan intensif, mulai dari pembibitan hingga pemupukan, agar hasil panen cabai lebih maksimal.
"Jika cuaca mendukung, musim panen bisa memberikan hasil yang baik, sekaligus meningkatkan penghasilan para buruh petik cabai yang mayoritas adalah warga lokal," jelasnya.
Terobosan pertanian ini juga membawa dampak sosial yang signifikan. Warga yang sebelumnya menganggur kini memiliki pekerjaan dan penghasilan tambahan.
"Masyarakat yang tadinya menganggur kini memiliki pekerjaan baru di bidang pertanian. Ini tentu sangat membantu perekonomian mereka," pungkasnya.
Salah seorang warga Desa Mangkonjaya, Entar (51), mengungkapkan rasa syukurnya atas keberadaan kebun cabai di desanya.
"Saya sekarang bekerja memetik cabai di lahan seluas 1 hektare. Hasilnya melimpah, sudah beberapa kali panen. Alhamdulillah, dari yang awalnya menganggur, sekarang saya punya penghasilan dari upah memetik cabai," kata Entar.
Editor : Asep Juhariyono