TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id - Pemandangan indah dari arah Bukit Gamping di perbatasan Tasikmalaya - Garut, menyuguhkan dua panorama alam mempesona yang bisa dilihat wisatawan.
Bukit Gamping yang berada di jalan raya beraspal hotmix Bojonggambir, Kabupaten Tasikmalaya, selama ini menjadi destinasi wisata alam alternatif bagi warga di dua kabupaten. Yakni Tasikmalaya dan Garut.
Setiap weekend Bukit Gamping yang berada di dataran tinggi, banyak dikunjungi wisatawan lokal, maupun dari luar daerah. Lokasi tepatnya berada di perbatasan Desa Kertanegla, Kecamatan Bojonggambir, Kabupaten Tasikmalaya dan Desa Mekartani, Kecamatan Singajaya, Kabupaten Garut.
"Dari bukit ini kita bisa menyaksikan ke arah bawah dua panorama yang mempesona. Yakni hamparan kebun teh hijau yang luas serta di sebelahnya tersaji pesona alam pegunungan nan hijau," kata Dedin Misludin, wisatawan asal Garut, Minggu (01/10/23).
Dedin mengatakan, baru kali ini mengunjungi Bukit Gamping. Seolah sedang berada di awang-awang. Ia mengaku tak menyangka disuguhi dua panorama indah yang bikin malas beranjak pergi.
"Pesona lainnya adalah panorama wilayah Garut menghampar di bawah, berupa perbukitan dan permukiman warga, terlihat dari Bukit Gamping ini," ujar Dedin.
Ada tiga kecamatan di bawah yang terlihat dari arah bukit ini, yaitu Kecamatan Banjarwangi, Singajaya dan Peundeuy. Tampak terlihat pemukiman dan pemandangan pegunungan yang indah.
"Dua panorama alam yang disuguhkan dari Bukit Gamping ini sangat memanjakan mata dan memberikan kepuasan tersendiri," kata Dedin.
Secara umum kondisi alam wilayah Kecamatan Bojonggambir didominasi perkebunan teh rakyat.
Perjalanan menuju Bojonggambir dimulai dari pertigaan Warung peuteuy di jalan raya Singaparna-Garut, tepatnya di Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya.
Panorama indah hamparan perkebunan teh mulai terlihat ketika memasuki wilayah Kecamatan Taraju, atau sekitar setengah jam sebelum memasuki wilayah Kecamatan Bojonggambir.
Banyak spot spesial pemandangan menarik yang bakal ditemui wisatawan selama perjalanan Taraju-Bojonggambir.
Editor : Asep Juhariyono