Aktivis Lingkungan Kota Tasikmalaya Kirim Karangan Bunga Sampah Ucapan Selamat kepada Viman-Dicky

Kristian
Komunitas Cermin Tasikmalaya (KCT) menyerahkan karangan bunga ucapan selamat kepada Viman dan Dicky yang sudah dilantik sebagai wali kota dan wakil wali kota Tasikmalaya. Foto: iNewsTasikmalaya.id

TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id - Komunitas Cermin Tasikmalaya (KCT) menyerahkan karangan bunga ucapan selamat kepada Viman dan Dicky yang sudah dilantik sebagai wali kota dan wakil wali kota Tasikmalaya periode 2025-2030.

Namun, karangan bunga yang diberikan kepada Viman-Dicky itu berbeda seperti karangan bunga lainnya yang berjejer di halaman bale kota Tasikmalaya.

Pantauan di lokasi, pada Senin (24/2/2025) pagi, aktivis lingkungan Kota Tasikmalaya itu mengirimkan karangan 'bunga' sampah yang terbuat dari sampah-sampah plastik yang dikreasikan berbentuk bunga.

Di bagian tengah karangan bunga sampah itu terdapat lukisan wajah Viman-Dicky yang dipadukan dengan sebuah puisi untuk kepala daerah yang baru dilantik oleh Presiden Prabowo tersebut.

Tak hanya itu, lima orang yang datang ke kantor bale kota Tasikmalaya itu juga menggelar aksi teatrikal yang mengandung kritik terhadap pengelolaan sampah dan berbagai masalah lainnya di Kota Tasikmalaya yang tak kunjung ada penyelesaiannya.

Mereka juga tampak membawa 2 bibit pohon beringin untuk Pemkot Tasikmalaya yang diterima langsung oleh Wakil Wali Kota Dicky Candra.

Kehadiran para aktivis ini cukup menarik perhatian, karena mereka mengenakan kostum yang unik. Mereka mengenakan penutup wajah dari kantung plastik.

Korlap aksi, Ashmansyah Timutiah atau yang sering disapa Acong menyampaikan, pihaknya ingin menyampaikan aspirasi melalui karangan bunga sampah secara simbolik kepada pemimpin baru pada momen PSN yang jatuh setiap tanggal 21 Februari itu.

"Di Kota Tasikmalaya terkait persoalan sampah tidak selesai-selesai, dan sekarang wali kota baru dan wakil wali kota harus bisa menyelesaikan sampah," kata Acong.

Karena menurut Acong, apa artinya kalau wali kota dan wakil wali kota Tasikmalaya baru tetap tidak bisa menyelesaikan masalah sampah itu. 

"Persoalan lain itu sudah seperti sampah membludak penuh, persoalan korupsi, kemiskinan, persoalan narkoba hingga LGBT itu menumpuk. Maka wali kota sekarang harus bisa menyelesaikan," tegasnya 

Soal 2 bibit pohon yang dibawa pada aksi tersebut, Acong menjelaskan, bahwa pemerintah harusnya bisa seperti pohon yang  tumbuh dan memiliki manfaat bagi masyarakat.

"Ke atas ke angkasa dia akan tumbuh religiusitas masyarakat, dan kebawah akan mengakar  budayanya dan masyarakat akan sejahterakan, itu pesan yang kami sampaikan," ungkapnya.

Ia pun menyebut, bahwa saat ini tumpukan sampah di Kota Tasikmalaya sangat memprihatinkan. Sampah yang dibuang ke TPA Ciangir nyatanya tidak diolah kembali dan dibiarkan menumpuk begitu saja.

"Kalau ditumpuk terus di Ciangir akan menjadi bencana seperti 21 februari 2005 di leuwi gajah, akan menjadi bencana. Maka siap-siap kita menunggu bencana di kota Tasikmalaya. Sekarang masyarakat sudah mendapat limbah dari Ciangir, jadi sudah sangat parah, dan tidak perlu ada wali kota kalau menumpuk persoalan," terang dia.

Sementara itu, wakil wali kota Tasikmalaya Dicky menyampaikan, ia dan Viman serta SKPD hanya manusia biasa yang tidak luput dar kekhilafan, sehingga sangat butuh diingatkan seperti yang dilakukan oleh aktivis lingkungan dari KCT.

"Jadi kami tidak mau terlalu anti kritik, tidak mau menantikan kritik, karena walaupun bagaimana kami tidak sempurna dan butuh pengingat, Alhamdulillah terima kasih masukannya poin-poin yang didapatkan sangat luar biasa," ucap Dicky.

Masukan ini, menurut Dicky, sangat positif. Ia pun berharap, masyarakat tidak pernah lelah untuk berkarya dan tetap harus menyatu dengan alam.

"Selalu ingat bencana yang pernah dan akan terjadi karena bencana akhlak mudah-mudahan kami bisa menjaga akhlak kami," tandasnya.

Sementara itu, diakhir aksinya, seorang perempuan memberikan sekuntum bunga yang sebelumnya melakukan teatrikal mandi sampah.

Diakhir kegiatan, aksi yang berjalan kondusif dan dijaga oleh aparat keamanan itu, para aktivis lingkungan menyalami satu persatu pejabat yang hadir menemui mereka. Bahkan,  mereka bersama pejabat memungut sampag yang tercecet akibat aksi tersebut.

Editor : Asep Juhariyono

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network