TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id – Puluhan pegawai RSUD dr. Soekardjo Tasikmalaya harus menelan pil pahit setelah kontrak kerja mereka tidak diperpanjang oleh pihak manajemen rumah sakit.
Kesedihan mereka semakin terasa ketika menyampaikan curahan hati kepada Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tasikmalaya terpilih, Viman Alfarizi Ramadhan dan Diky Chandra, saat keduanya berkunjung ke rumah sakit, Jumat (27/12/2024).
Dalam suasana haru, para pegawai yang kontraknya diputus menyampaikan kegelisahan mereka, bahkan beberapa terlihat menangis dan memeluk Viman sebagai bentuk harapan akan solusi di masa kepemimpinannya.
Salah seorang pegawai, yang telah hampir 20 tahun mengabdi di bagian kamar jenazah, mengungkapkan rasa kecewanya atas keputusan tersebut.
“Saya tidak takut menjalani hidup yang keras, apalagi bekerja di rumah sakit. Yang saya takutkan adalah ketika anak dan istri saya tidak bisa makan,” ucapnya dengan suara bergetar.
Ia menambahkan, selama hampir dua dekade bekerja, ia merasa tidak pernah melakukan kesalahan besar yang menyebabkan pemanggilan atau teguran dari atasan.
“Saya sudah hampir 20 tahun bekerja di sini, mengurus mayat setiap hari, tapi kenapa balasan yang saya terima seperti ini? Rasanya seperti dianggap sampah,” katanya dengan mata berkaca-kaca.
Pegawai tersebut juga mempertanyakan keputusan pihak manajemen yang dinilainya tidak adil. Menurutnya, ada pegawai lain yang memiliki catatan buruk seperti Surat Peringatan (SP) justru tetap diperpanjang kontraknya.
“Mereka yang pernah mendapat SP malah dipertahankan, sementara saya yang tidak pernah bermasalah malah diputus kontraknya. Di mana keadilannya?” ungkapnya.
Viman Alfarizi Ramadhan, yang mendengarkan langsung keluh kesah para pegawai, turut menyampaikan empatinya. Ia mengaku dapat merasakan kekecewaan dan kesedihan yang dirasakan para pegawai.
“Saya sangat memahami apa yang kalian rasakan. Saya juga merasa sedih mendengar cerita ini. Insyaallah, ke depan kami akan berusaha menjalankan segala sesuatu dengan hati tulus dan sesuai aturan, meskipun hasilnya belum tentu sesuai harapan semua pihak,” kata Viman.
Diky Chandra menambahkan, bahwa pemerintah di bawah kepemimpinan mereka akan mencari solusi terbaik agar kebijakan serupa tidak menimbulkan ketidakadilan di masa depan.
Kunjungan ini menjadi momen harapan baru bagi para pegawai yang merasa kehilangan arah akibat keputusan tersebut. Mereka berharap, di bawah kepemimpinan Viman-Diky, akan ada kebijakan yang lebih adil dan berpihak pada kesejahteraan pegawai non-ASN di RSUD dr. Soekardjo.
Editor : Asep Juhariyono