Bripka M. Faldy memaparkan definisi, faktor pemicu, dan strategi pencegahan paham radikal. Ia juga menggarisbawahi perlunya kolaborasi antara aparat dan masyarakat dalam menjaga lingkungan dari ancaman tersebut.
“Pendidikan dan pemahaman adalah kunci utama untuk mencegah penyebaran radikalisme. Melalui edukasi, kita bisa memperkuat ketahanan sosial di tingkat komunitas,” jelas Bripka Faldy.
Kepala Desa Cihaurbeuti, Ulo Saefulloh, menyampaikan apresiasi atas langkah proaktif Densus 88 dalam memberikan pencerahan kepada masyarakat.
Ia menilai kegiatan ini sangat bermanfaat, terutama bagi perangkat desa dan tokoh masyarakat dalam meningkatkan kewaspadaan.
“Terima kasih kepada Densus 88 atas inisiatifnya. Sosialisasi ini menjadi bekal penting bagi kami untuk menjaga lingkungan dari pengaruh negatif radikalisme,” ujar Ulo Saefulloh.
Dalam kesempatan tersebut, Kompol Wahyono juga menjelaskan upaya berkelanjutan yang dilakukan oleh Satgaswil Jabar Densus 88.
Selain patroli siber dan pemetaan wilayah rawan, mereka aktif menyampaikan kontra narasi terhadap konten radikal di media sosial.
“Masyarakat adalah mitra strategis kami. Dengan bekerja sama, kita dapat menciptakan lingkungan yang kondusif dan memperkokoh persatuan NKRI,” tambahnya.
Kegiatan ini diakhiri dengan sesi tanya jawab, di mana peserta diberikan kesempatan untuk menyampaikan pandangan dan bertanya seputar isu radikalisme.
Peserta merasa kegiatan ini memberikan wawasan baru sekaligus motivasi untuk lebih peduli terhadap keamanan lingkungan.
Dengan sosialisasi ini, masyarakat Desa Cihaurbeuti diharapkan menjadi pelopor dalam menangkal radikalisme dan menjaga harmoni sosial demi keutuhan bangsa.
Editor : Asep Juhariyono