Sementara itu, Ketua FKPAT, Miftah Rizky, menjelaskan bahwa TAPA FKPAT 2024 juga menghadirkan diskusi tentang sejarah dan sosial budaya masyarakat Tasikmalaya, yang berkaitan dengan penamaan Tasikmalaya dan keberadaan Gunung Galunggung.
Dalam acara tersebut, Miftah, yang akrab disapa Babol, mengatakan pihaknya menghadirkan beberapa narasumber, di antaranya sesepuh dan inisiator FKPAT, Aa Paton; aktivis lingkungan, Harniwan Obech; dan founder PPGR HIRA, Harun Al Rosyd.
"Di kegiatan TAPA nanti, kita juga akan mengupas perihal sosial budaya masyarakat Tasikmalaya yang berkaitan dengan asal-usul Tasikmalaya serta kaitannya dengan keberadaan Gunung Galunggung, dengan menghadirkan beberapa budayawan dan kalangan akademisi," jelas Miftah.
Sementara itu, Aa Paton menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih atas terselenggaranya pertemuan para kelompok pecinta alam yang sudah sangat jarang dilaksanakan akibat dampak pandemi Covid-19.
"Terima kasih kepada pengurus FKPAT dan panitia atas terselenggaranya pertemuan ini. Saya ingin menyampaikan, tak mungkin ada TAPA kalau tidak ada FKPAT," paparnya.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait