Karnaval PAUD se-Kota Tasikmalaya, Ivan: Pengembangan Anak Usia Dini Masuk dalam Prioritas SDGs

Kristian
Karnaval PAUD se-Kota Tasikmalaya, Ivan Dicksan: Pengembangan Anak Usia Dini Masuk dalam Prioritas SDGs. Foto: iNewsTasikmalaya.id/Kristian

TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id - Sekertaris Daerah (Sekda) Kota, Ivan Dicksan, melepas ribuan peserta Karnaval PAUD se-Kota Tasikmalaya di Stadion Wiradadaha, Kecamatan Cihideung, Kamis (16/5/2024) pagi.

Karnaval tersebut digelar Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia (HIMPAUDI) Kota Tasikmalaya.

"Saya apresiasi untuk Pengurus Daerah (PD) HIMPAUDI Kota Tasikmalaya atas dedikasinya melalui berbagai program dan ikut andil dalam menaikan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kota Tasikmalaya," ucap Ivan dalam sambutannya.

Menurut Ivan, pengembangan anak usia dini masuk dalam prioritas Sustainable Development Goals (SDGs) yaitu Pendidikan Berkualitas.

Lanjut Ivan, bahwa prioritas SDGs nomor empat yaitu semua anak memperoleh akses terhadap layanan pengembangan dan perawatan anak usia dini yang berkualitas serta pendidikan prasekolah sebagai persiapan masuk ke pendidikan dasar.

"Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 adalah mewujudkan Indonesia Emas. Tahun 2045, Indonesia akan mendapatkan bonus demografi yaitu usia produktif lebih banyak. Artinya 21 tahun dari sekarang anak-anak kita yang masih duduk di bangku PAUD inilah generasi yang akan mewarnai Indonesia emas mendatang," ujarnya.

Ivan menyebut, dalam meningkatan kualitas pendidikan anak usia dini tidak bisa hanya dilakukan sendiri-sendiri baik dari Pemerintah Daerah (Pemda) maupun orang tua. Melainkan perlu kerja sama yang inklusif dengan berbagai pihak.

"Bangsa yang maju dan unggul sangat ditentukan oleh manusianya, sedangkan kualitas dan kapabilitas manusia ditentukan oleh pendidiknya," ungkapnya.

"Kita ambil contoh negara Jepang, pada saat bencana bom atom di Kota Hirosima dan Nagasaki, hal pertama yang dilakukan Jepang bukan mendata kerusakan infrastruktur akibat bencana melainkan mendata berapa jumlah guru dan tenaga pendidik yang tersisa," ucapnya.

"Karena bagi Jepang, segala sesuatu dapat dibangun kembali dengan ilmu dan bimbingan dari guru dan tenaga pendidik. terlebih guru TK dan Paud yang menjadi pendidik anak diusai emasnya (Golden Age) di mana pada masa ini perkembangan si anak baik kongnitif, emosional, dan spiritual mereka berlangsung," tambahnya.

Sekda Ivan menyampaikan, bahwa dalam usia emas ini perlu menanamkan kepada anak nilai-nilai positif agar dapat membentuk karakter yang baik bagi anak kedepannya. 

Diharapkan, orang tua, pendidik, dan pengasuh dapat mendampingi anak secara maksimal pada masa ini, sehingga anak dapat memiliki kemampuan kognitif dan perkembangan fisik yang baik.

Ia juga mengingatkan kepada semua, bahwa pendidikan adalah investasi terbaik untuk anak-anak. "Saya berpesan kepada seluruh pendidik PAUD yang tergabung dalam HIMPAUDI Kota Tasikmalaya agar mampu beradaptasi, berprestasi dan bersaing di era kompetitif seperti sekarang ini. Serta terus meningkatkan profesioanalitas berorganisasi dan punya daya saing yang dilandasi iman dan taqwa," pungkasnya.

 

 

Editor : Asep Juhariyono

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network