TASIKMALAYA, iNews.id - Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya memastikan bahwa sampai saat ini belum ditemukan adanya kasus terkonfirmasi positif Covid-19 varian Omicron.
Hal tersebut ditegaskan Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya dokter Asep Hendra Hendriana, Selasa (8/2/2022).
Menurutnya, kendati ada yang disinyalir bergejala seperti terpapar varian Omicron, tapi hingga kini belum ada hasil laboratorium kesehatan daerah (labkesda) Jawa Barat (Jabar).
"Kita sudah kirim beberapa sampel yang dicurigai suspect Omicron ke labkesda di Bandung. Namun, sampai saat ini belum ada hasilnya," ujar Asep.
Dikatakan Asep, terkait dengan adanya pelajar di SMA Negeri 1 Kota Tasikmalayayang terkonfirmasi positif Covid-19 berdasarkan hasil uji sampel di UPTD laboratorium kesehatan dr Dewi Kania Yulianti hanya dilakukan pemeriksaan PCR.
"Mungkin maksudnya suspect kali. Kita saja belum menerima hasilnya dari labkesda Jabar," kata dia.
“Kalau dia (Kepsek SMAN 1, Red) bilang omicron, tentu saja harus ada hasil dari WGS-nya (Whole Genome Sequencing). Kalau berdasarkan surat Labkesda dr Dewi Karnia Yulanti, iya itu mah positif PCR biasa,” sambung dia.
Ia menuturkan, Kota Tasikmalaya belum memiliki alat yang memang bisa mengecek varian Omicron. Uji lab harus dilakukan di labkesda Jabar di Bandung.
"Mungkin kepsek tak terlalu paham atau mau cerita suspect. Kemarin kita rakor sama Pak Jokowi dan Pak Emil, dalam rilisnya tak ada nama Kota Tasikmalaya. Artinya tak ada Omicron di kita,” ungkapnya.
Asep menambahkan, dari beberapa sampel yang telah dikirimkan ke labkesda Jabar yang dicurigai suspect Omicron sampai hari ini belum ada hasilnya.
"Yang jelas itu terkonfirmasi positif Covid-19. Namun, untuk variannya kita belum tahu apakah Alpa, Delta, Gama atau Omicron," tandasnya.
Sementara itu, Kepala SMAN 1 Tasikmalaya Anda Sujana mengatakan, bahwa salah satu siswanya terindikasi virus varian Omicron. Sehingga proses Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) di sekolahnya dihentikan sementara.
“Kita hentikan sementara PTMT karena ada salah satu pelajar yang terindikasi virus omicron. Iya betul itu ada dari Puskesmas Sambongpari. Namun, tak menyebutkan varian covidnya apakah Omicron atau apa. Hanya terindikasi saja positif covid,” ujarnya.
Dikatakan dia, beredarnya informasi kepastian Omicron itu lantaran masalah cara penyampaiannya. Ia pun membenarkan jika laporan dari dinas kesehatan ada salah satu siswanya yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Namun, tidak disebutkan terkena Covid-19 varian apa-apanya.
"Sekarang kan yang berkembang Omicron. Hanya saja dinkes tak menyebutkan variannya," kata dia.
Ia mengaku sempat panik dengan ditemukannya salah satu siswa yang terkonfirmasi positif Covid-19 karena selama ini pihaknya menerapkan protokol kesehatan (prokes) dengan ketat.
“Kita panik juga pas ada murid yang positif. Jadi kita tutup sementara dari Senin (7/2/2022). Murid diketahui positif pada Jumat (4/2/2022). Dari tanggal 29 Januari murid itu tak masuk sekolah. Kemungkin tertular setelah yang bersangkutan pergi ke luar kota dengan orang tuanya,” tandasnya.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait