TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id - Film Jangan Penjarakan Bapakku resmi dilaunching di Gedung Creative Center (GCC) Kompleks Dadaha, Kelurahan Nagarawangi, Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya, pada Rabu (17/1/2024) pagi.
Film karya putra-putri Kota Tasikmalaya yang disutradarai oleh Angga Zidane, produser Hanna Jessica, dan penulis Derrymonroe, bertemakan tentang pendidikan. Peluncuran film ini disaksikan langsung ratusan masyarakat.
Bahkan film karya Kota Tasikmalaya itu sudah lolos scrining di dua negara, yakni Malaysia dan Brunei Darussalam.
Pemeran utama film tersebut dibintangi oleh Abah Dadan yang merupakan pemain film Preman Pensiun. Sedangkan dua pemeran lainnya, dua orang dari Kota Tasikmalaya, yaitu Jessica serta Sipa Rasyanti.
Launching film tersebut dibuka langsung oleh Penjabat (Pj) Wali Kota Tasikmalaya Cheka Virgowansyah dan turut dihadiri Kadisporabudpar Kota Tasikmalaya Deddy Mulyana dan Plt Kadisdik Kota Tasikmalaya H Ucu Anwar serta para pemain film Jangan Penjarakan Bapakku.
Sutradara Film Jangan Penjarakan Bapakku, Angga Zidane mengatakan, film tersebut menceritakan tentang sebuah pendidikan, sehingga para pengisi film tersebut mengambil kalangan para pelajar.
"Ini sih arahnya lebih ke Pendidikan, jadi untuk kalangan siswa dari mulai SD, SMP, dan SMA. Soalnya ini temanya tema tentang pendidikan, lebih ke edukasi, motivasi, toleransi, dan sosial," kata Angga.
Ia mengungkapkan, dirinya merasa bangga atas apa yang dilakukannya bersama seluruh kru yang terlibat pada pembuatan film tersebut. Pasalnya, film yang dibuat dengan waktu satu bulan itu bisa lolos sensor di dua negara berbeda.
"Sangat bangga ya, sangat senang sekali, soalnya ini baru pertama kali, gak nyangkalah, kita itu pertama ngirimin trailer, dari trailer itu, pihak Malaysia dan Bruneinya lolos untuk diskrining dengan filmnya pakai watermark, lalu ada kabar selama dua minggu, dan alhamdulillah sudah ada kontrak dengan TV Malaysia," ungkapnya.
"Jadi kita juga tidak melihat nominalnya dulu, yang penting kita udah masuk dulu, jadi kedepannya untuk komunitas-komunitas lainnya untuk bangkit lagi," tambahnya.
Angga mengaku, tidak ada kesulitan yang berarti pada saat pembuatan film tersebut, terlebih kegiatan yang ia lakukan sejak kecil itu merupakan sebuah hobi yang menyenangkan.
Disinggung soal perhatian Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya, Angga menyebut, pihaknya sangat perlu bantuan dan dukungan dari Pemkot Tasimalaya. Dari mulai sarana prasana dan yang lainnya.
"Perlu banget bantuan dari pemerintah, soalnya kita kan udah pada lolos di Malaysia tuh harus dengan format renderan tv, terus dari translate bahasa Inggris, hardisknya harus memedai, banyaklah harus bantuan dari pemerintah dari mulai sarana prasana. Kalau masalah izin tempat alhamdulillah aman," paparnya.
Pj Wali Kota Tasikmalaya Cheka Virgowansyah mengaku bahagia melihat keberhasilan anak-anak asli Kota Tasikmalaya yang karyanya tidak hanya disaksian di Indonesia saja.
"Alhamdulillah hari ini kita berbahagia sekali, saya bangga yang ternyata tidak hanya bisa disaksikan di Indonesia saja, tapi bahkan mendunia yang sudah dapat izin tayang di Malaysia dan Brunei," ucap Cheka.
Cheka pun mengajak, kepada seluruh masyarakat Kota Tasikmalaya yang memiliki karya agar bermimpi setinggi-tingginya agar bisa mendunia membanggakan Kota Tasikmalaya.
Cheka berharap, dengan adanya support ini bisa menarik lagi anak-anak Kota Tasikmalaya untuk berkarya. "Jadi ayo warga Kota Tasikmalaya mari berkarya, mudah-mudahan bisa mendunia. Harapannya dengan mimpi yang besar kita punya semangat yang besar. Bahwasannya Tasik ini luar biasa, kita punya orang-orang mendunia, sampai selamai ini belum kita suport saja," pungkasnya.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait
