Kampung Naga di Tasikmalaya, Desa Adat yang Menolak Penggunaan Listrik dan Teknologi Modern

Eni Pepin Lusiani
Kampung Naga di Tasikmalaya, desa adat yang menolak penggunaan listrik dan teknologi modern.Foto: Instagram/@kampungnaga

TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.idKampung Naga adalah sebuah desa adat yang terletak di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Desa ini terkenal karena mempertahankan tradisi dan adat istiadat Sunda yang kental. Kampung ini menjadi salah satu destinasi wisata yang populer bagi para pelancong dari dalam maupun luar kota.

Berada di pinggiran Sungai Ciwulan, Kampung Naga ini berlokasi di Desa Neglasari, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Untuk sampai ke desa ini, Anda harus melalui medan yang cukup curam dengan jarak tempuh yang lumayan jauh.


Kampung Naga di Tasikmalaya, desa adat yang menolak penggunaan listrik dan teknologi modern.Foto: Instagram/@kampungnaga
 

Berada di tengah-tengah alam yang hijau, Kampung Naga menawarkan pengalaman yang unik bagi para wisatawan yang ingin menjelajahi kekayaan budaya dan tradisi Jawa Barat.

Untuk mengenal Kampung Naga di Tasikmalaya yang merupakan desa adat yang menolak penggunaan listrik dan teknologi modern ini, simak rangkuman fakta-fakta berikut.

Asal-usul Kampung Naga

Kampung ini terletak di antara lembah subur dengan perbukitan hijau yang memanjakan mata serta alam yang asri dan udara yang sejuk. Kehidupan di kampung ini masih sangat kental dengan tradisi adat dan budaya lokal.

Nama "Kampung Naga" memang terdengar unik dan menarik. Bagi banyak orang, kata "Naga" mungkin akan mengingatkan pada hewan mitologi dengan bentuk seperti ular raksasa yang sering dikaitkan dengan kebudayaan Tiongkok.

Hal tersebut tentu saja salah. Karena Kampung Naga tidak memiliki kaitan dengan makhluk mitologi Naga atau ular.

Menurut penjelasan dari Punduh atau kuncen Kampung Naga, asal usul nama Kampung Naga tersebut berasal karena lokasinya yang berada di lembah atau jurang.

Lembah atau jurang dalam bahasa Sunda disebut sebagai 'dina gawir'. Kata 'dina' merujuk pada kata 'di' dalam Bahasa Indonesia, sedangkan kata 'gawir' diartikan sebagai lembah atau jurang. Jadi 'dina gawir' dapat diartikan sebagai 'di lembah/di jurang'.

Kebiasaan orang Sunda melafalkan kata 'dina' menjadi 'na' saja. Alhasil, penyebutan 'dina gawir' dilafalkan menjadi 'na gawir'. Dari kata tersebut, lambat laun orang-orang jadi terbiasa menyebut 'na gawir' menjadi 'Naga' dan dijadikan sebagai nama kampung tersebut hingga saat ini.

Keunikan Kampung Naga

Kehidupan masyarakat Kampung Naga yang masih memegang kuat prinsip ketradisionalan merupakan hal yang sangat menarik. Mereka mempertahankan nilai-nilai luhur dan tradisi nenek moyang mereka.

Berikut adalah beberapa fakta unik mengenai aspek kehidupan masyarakat Kampung Naga yang masih memegang teguh prinsip ketradisionalan.

Fakta Unik Kampung Naga:

1. Masyarakatnya masih menghormati alam sekitar

Sikap masyarakat Kampung Naga yang masih menghormati alam sekitar menunjukkan kesadaran akan pentingnya melestarikan lingkungan dan sumber daya alam untuk generasi mendatang.

2. Warga Kampung Naga menolak penggunaan listrik dan teknologi modern

Mereka berkomitmen untuk mempertahankan gaya hidup tradisional dan membatasi pengaruh teknologi modern dalam kehidupan sehari-hari mereka.

3. Keseimbangan masyarakat yang masih memegang teguh ketradisionalan dan agama

Kehidupan masyarakat Kampung Naga yang masih memegang teguh ketradisionalan yang mereka miliki, namun sekaligus juga berimbang dengan agama yang mereka anut, yaitu agama Islam.

4. Kampung Naga memiliki sejarah kerajaan di tanah Sunda

Sejarah kerajaan di tanah Sunda merupakan bagian penting dari warisan budaya Kampung Naga. Jejak sejarah tersebut memberikan kedalaman dan kekayaan budaya yang turut membentuk identitas masyarakatnya.

5. Kampung Naga memiliki Tugu Kujang sebagai simbol khas Sunda

Tugu Kujang sebagai simbol khas Sunda merupakan bagian yang tak terpisahkan dari identitas budaya masyarakat Kampung Naga. Kujang, sebagai senjata tradisional Sunda, memiliki makna historis dan simbolis yang mencerminkan identitas budaya masyarakat Sunda, termasuk Kampung Naga

6. Masyarakat Kampung Naga sangat patuh terhadap pesan para leluhurnya

Ketaatan masyarakat Kampung Naga terhadap pesan para leluhur merupakan nilai yang sangat dipegang teguh oleh masyarakat Kampung Naga. Hal ini mencerminkan rasa hormat dan penghargaan mereka terhadap warisan budaya dan nilai-nilai yang telah diwariskan oleh generasi sebelumnya.

Editor : Asep Juhariyono

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network