TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id - Kepala Perwakilan Bank Indonesia Tasikmalaya, Aswin Kosotali, mengungkapkan, prospek ekonomi islam global akan sangat berkembang pada tahun 2024.
"Data dari Global Islamic Economy Report (GIER) menunjukkan bahwa prospek ekonomi Islam global akan sangat berkembang pada tahun 2024," kata Aswin, Senin (04/09/23).
Hal itu, ungkap Aswin, seiring dengan tren halal lifestyle saat ini yang diterapkan oleh masyarakat di berbagai negara di dunia.
Terkait hal itu, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Tasikmalaya menyelenggarakan Road to Fesyar 2023 yang dilaksanakan pada 1 - 3 September 2023 di Plaza Asia.
Road To Fesyar merupakan kegiatan untuk mendukung Digital Economy and Sharia Festival Jawa Barat, Festival Ekonomi dan Syariah Jawa, serta International Sharia Economic Festival.
Road to Fesyar sendiri mengusung tema “Memperkuat Halal Lifestyle untuk mengakselerasi Pertumbuhan Ekonomi yang Berkelanjutan dan Inklusif”.
Aswi melanjutkan, program pengembangan ekonomi syariah oleh Bank Indonesia sendiri, mengacu pada tiga pilar yaitu pemberdayaan ekonomi syariah, pendalaman pasar keuangan syariah serta penguatan riset asesmen dan edukasi.
"Program ini diharapkan mampu memperkuat posisi Indonesia, khususnya di Priangan Timur, dalam pengembangan ekonomi syariah yang inklusif dan berkelanjutan," ujar Aswin.
Disinergikan dengan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) khususnya pada topik halal value chain sektor pertanian, pengembangan ekonomi dan keuangan syariah diharapkan dapat mendukung pertumbuhan ekonomi di daerah sekaligus menjaga stabilitas harga (inflasi).
Aswin mengungkapkan, berbagai program pengembangan ekonomi syariah telah dilaksanakan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Tasikmalaya.
"Sampai dengan triwulan III 2023, telah dilakukan pengembangan kemandirian ekonomi pesantren di 33 pesantren, seperti pengembangan sektor pertanian terpadu berbasis teknologi digital," kata Aswin.
Termasuk pendampingan berbasis masyarakat desa yaitu pilot project desa berdikari (berdaya, mandiri, kreatif, religi dan inspiratif). "Saat ini telah berjalan di Desa Tanjungpura, Kecamatan Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya dan akan direplikasi tahun ini di Kota Banjar," ujar Aswin.
Ia menambahkan, pada aspek pengembangan kapasitas dan kapabilitas pelaku usaha syariah, dilakukan pendampingan sertifikasi halal kepada 103 pelaku UMKM se-Priangan Timur dan program pendampingan kurasi Industri Kreatif Syariah Indonesia (IKRA) kepada pelaku usaha syariah dan mampu meloloskan 20 pelaku usaha syariah menjadi anggota IKRA.
"Pada sisi memperkuat permodalan, difasilitasi business matching pembiayaan bersinergi dengan Bank Syariah Indonesia, dengan capaian penyaluran pembiayaan sebesar 200 juta rupiah," pungkas Aswin.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait