"Walau sudah ada pengakuan pelaku sebelum kabur yakni karena akibat mabuk, kami belum yakin jika belum diperiksa secara resmi aparat kepolisian," ujar Andri.
Diberitakan sebelumnya, aksi pengrusakan Masjid Jami Al Hidayah terjadi Rabu (30/08/23) dini hari. Pelaku memecahkan kaca jendela dengan cara dipukul tangan kosong hingga kaca berhamburan ke lantai tempat solat.
Sebelumnya tak diketahui siapa pelakunya. Sesaat setelah terdengar kaca pecah, warga berhamburan menuju masjid.
Mereka mendapati kaca jendela sisi kiri masjid pecah berantakan. Tak lama datang petugas Bhabinkamtibmas dan Babisa melakukan identifikasi.
Ketua DKM Masjid Al Hidayah, Solihat Kamal Jayadi, yang juga datang ke lokasi mendapatkan informasi bahwa ada orang mabuk lewat sebelum kaca pecah.
Petugas bersama pengurus DKM mendatangi rumah pelaku dan membawanya ke masjid untuk ditanyai. Awalnya pelaku membantah melakukan pengrusakan.
"Tapi setelah didesak akhirnya mengakui perbuatannya, dan mengaku tidak ada motif apa-apa karena dilakukan dalam kondisi mabuk," ujar Solihat.
Petugas pun bersiap membawa pelaku ke kantor polisi. Namun diluar dugaan pelaku kabur dan menghilang di kegelapan malam.
Polisi kini tengah memburu pelaku. "Kasusnya sedang kami tangani dan pelaku yang sudah diketahui identitasnya sedang dicari," ujar Kapolsek Indihiang, Kompol H Iwan.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait