TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.Id - Berbagai kreativitas unik dalam rangka memeriahkan HUT Kemerdekaan RI ke-78 ditunjukkan oleh warga Situbeet, Cipari, Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Kamis (17/8/2023).
Salah satunya pembuatan kerajinan bambu khas Situbeet yakni anyaman topi pantai merah putih dan tas keranjang bambu dipakai elegan oleh para ibu-ibu kampung tersebut.
Mereka rela berjalan kaki keliling kampung ke kampung dengan pakaian serba merah bergaya elegan laiknya hendak pergi ke suatu pesta dengan didampingi pria berkostum badut merah putih.
"Kami sengaja membuat topi pantai dan tas bambu sendiri, karena kebetulan kami memproduksi dan menjual berbagai jenis anyaman bambu. Ini topi pantai dan tas elegan khas Situbeet. Kebetulan kami bersama ibu-ibu Situbeet paling kompak Obic ingin mengenalkan kreasi kami di HUT Kemerdekaan RI," jelas Penggagas Kerajinan Bambu Situbeet SKB, Noneng Nuraeni (40) kepada wartawan usai Karnaval HUT RI Kelurahan Cipari, Kamis siang.
Noneng menambahkan, pihaknya selama ini selalu berupaya mengembangkan anyaman bambu khas Situbeet supaya terus berkembang.
Apalagi sejak dulu wilayahnya dikenal dengan masyarakat yang ahli dalam membuat anyaman bambu.
Selama ini pun, anyaman bambu di wilayahnya telah menembus pasar kota-kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Surabaya sampai Bali dan masuk bursa pasar Internasional seperti Amerika, Asia sampai Eropa.
"Kami ingin terus kembangkan anyaman bambu khas Situbeet supaya terus dikenal dan terus diketahui oleh anak cucu nantinya," tambahnya.
Hal sama diutarakan Toni (42), warga Situbeet lainnya yang mengaku bangga dengan anyaman bambu produksinya masih terus dikenal sejak puluhan tahun silam.
Hal ini menjadi penambah semangat dirinya terus berkarya menciptakan anyaman bambu jenis baru yang menjadi ciri khas wilayahnya.
"Jadi tambah semangat berkarya terus membuat anyaman model baru khas," kata dia.
Sementara itu, Sesepuh Tim Obicc Situbeet Oneng Supriatmi (48), berharap lewat kekompakan di hari Kemerdekaan ini seluruh warganya bisa terus rukun dan saling hargai menghargai antar sesama.
Tentunya, semangat masyarakat selalu menjunjung tinggi hormat menghormati selama ini selalu diajarkan oleh leluhur kita pendahulu sejak dulu.
"Semoga kita semakin bersatu, tambah jaya dan rukun selalu," pungkasnya.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait
