TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id - Kebakaran Pasar Besi Cikurubuk Tasikmalaya yang terjadi pada hari Rabu (4/1/2023) menghanguskan 151 kios. Kerugian dari kebakaran pasar itu pun mencapai miliaran rupiah.
Namun, dibalik musibah kebakaran Pasar Besi Cikurubuk itu menjadi berkah bagi para pemulung barang bekas dan rongsok. Beberapa hari psca kebakaran, para pemulung pun tampak mencari sisa-sisa puing kebakaran yang masih bisa jadi rupiah.
Mereka mancari paku-paku dan bes-besi kecil sisa kebakaran dengan menggunakan magnet yang diberi gagang kayu. Paku-paku dan besi-besi kecil yang tertarik magnet mereka kumpulkan dalam karung yang nantinya bisa dijual ke tukang rongsokan atau barang bekas.
Salah seorang pemulung, Apid (51) mengatakan, sejak pukul 07.00 WIB dirinya sudah berada di lokasi terbakarnya Pasar Besi dan Burung Cikurubuk Tasikmalaya untuk mencari barang bekas.
“Baru sekarang, ini baru segini sekarung juga belum terisi penuh. Itu cuma paku doang sama besi-besi yang kecil, baud-baud yang rusak kebakar. Nantinya ini untuk dijual ke bandar," kata Apid.
Menurutnya, harga barang bekas bervariatif per kilogramnya tergantung dari jenis barangnya. Dari hasil menjual barang bekas, ia mengaku digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya.
“Harga kalau dijual belum tentu yah, kadang-kadang Rp2.000 per kg, kadang Rp2.500 per kg, kan harga barang bekas seperti besi dan plastik itu beda," ucapnya.
Ia mengaku sudah lama menjadi pemulung bahkan sudah puluhan tahun. “Sudah lama saya mulung, saat anak SMP kelas 2, mungkin ada 30 tahunan. Hasilnya ya buat cucu, buat makan sehari-hari,” ujarnya.
Hal senada diungkapkan pemulung lainnya, Iwan (32). Pasca kebakaran, dirinya memanfaatkan momen tersebut dengan cara mencari barang-barang bekas seperti besi-besi kecil dan paku menggunakan magnet.
“Begini saja nyari sisa-sisa barang bekas dengan magnet untuk dijual. Kalau penghasilan tidak menentu. Alhamdulillah, bisa untuk membeli makan dan kebutuhan keluarga di rumah,” ungkapnya.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait