BANDUNG, iNews.id - Robby Darwis merupakan pemain bintang Timnas Indonesia era akhir 1980-an hingga awal 1990-an. Legenda Persib Bandung ini menjadi bagian Timnas Indonesia meraih medali emas SEA Games 1987 dan 1991.
Pria kelahiran 30 Oktober 1964 ini merupakan palang pintu andalan di eranya. Sebagai pemain Robby Darwis banyak menghabiskan kariernya di kota kelahirannya Bandung.
Dia memperkuat Persib Bandung pada tahun 1983 hingga 1988. Lalu merantau ke Malaysi untuk gabung Kelantan FC pada 1989 sebelum akhirnya kembali ke Persib tahun 1990 hingga 1998. Darwis menjadi bagian masa jaya Persib. Total dia meraih 3 gelar perserikatan dan 1 gelar Liga Indonesia tahun 1994-1995.
BACA JUGA:
Heboh, Nyi Roro Kidul Muncul saat Warga Cilacap Gelar Ritual di Pantai Pangandaran
Dia memang memiliki cita-cita sebagai pemain sepak bola dan masuk timnas. Darwis berjuang keras dengan latihan displin untuk mewujudkan cita-cita. Akhirnya, cita-cita itu terwujud. Darwis masuk dalam skuad Timnas Indonesia untuk SEA Games 1987 Jakarta. Darwis mampu mempersembahkan medali emas untuk Indonesia dari cabang sepak bola.
Prestasi tahun 1987 itu, kembali terulang kala SEA Games 1991 Manila. Timnas Indonesia yang diisi Robby Darwis, Ferryl Raymond Hattu, Aji Santoso, Widodo C Putro, sampai sosok striker nyentrik Rochy Puttiray kembali meraih medali emas SEA Games 1991.
Mungkin prestasi yang diraih Robby Darwis meraih 2 medali emas SEA Games sulit untuk diikuti pesepak bola Indonesia saat ini. Ternyata, prestasi ini berhasil diraihnya karena lima resep yang selalu digenggamnya yaitu berkeinginan untuk maju, bermental juara, menambah porsi latihan, mematuhi aturan, dan disiplin.
Robby Darwis merupakan kapten tim Indonesia tahun 1993 dan 1997. Dibalik prestasinya ini, tentu ada pengalaman pahit, salah satunya adalah di Liga Malaysia. Saat tampil di Liga Malaysia, Robby mendapat kartu merah karena dugaan serangan fisik terhadap wasit.
Kartu merah ini menyebabkan Robby tidak bisa tampil dalam ajang SEA Games 1989. Karena rekaman video yang menunjukkan Robby melakukan serangan kepada wasit pada saat itu. Robby Darwis memutuskan pensiun sebagai pemain sepak bola profesional pada tahun 1998. Saat ini Robby Darwis sibuk menjadi pelatih PSKC Cimahi.
Di sisi lain, di masa pandemi Covid-19 ini, Robby membuka Akademi Sepak Bola Robby Darwis yang bertujuan untuk membina bibit-bibit pemain yang potensial. Melalui pelatihan yang diberikan akademi ini, Robby juga berharap agar para pemain ini nantinya dapat masuk di klub-klub.
Beberapa mantan pemain Persib Bandung seperti Yudi Guntara, Anwar Sanusi, Cecep Supriatna, Asep Somantri, dan Dede Iskandar juga akan membantu dalam memberikan pelatihan. Akademi ini sudah memiliki fasilitas lengkap seperti tempat menginap, lapangan, dan fitness yang difasilitasi oleh Pusdikpom.
Fasilitas pelengkap lainnya pun sudah disiapkan seperti asrama dan masjid. Target atau sasaran dari akademi ini adalah berusia 9 hingga 17 tahun. Sejak pembangunan akademi ini terdengar, Robby menyebutkan sudah banyak yang bertanya dan bahkan mendaftar.
Dari pembangunan Akademi ini, Robby ingin memberikan ilmu yang dimilikinya. Robby berpesan untuk menjadi pemain harus mempunyai mental juara, cita-cita ingin maju dan berinisiatif untuk menambah porsi latihan sendiri selain yang diberikan oleh pelatih.
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta
Artikel Terkait