TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id - Pembangunan Tol Gedebage-Tasikmalaya-Ciamis (Getaci) kembali mengalami penundaan. Dua konsorsium peserta lelang untuk proyek senilai Rp37 triliun ini dinyatakan tidak lolos prakualifikasi.
Konsorsium yang tidak lolos prakualifikasi adalah PT Dayamulia Turangga-PT China State Construction Overseas Development Shanghai dan PT Trans Persada Sejahtera-PT Wiranusantara Bumi.
Penundaan ini membuat masyarakat Kabupaten dan Kota Tasikmalaya serta Priangan Timur, yang sebelumnya menantikan pembangunan tol tersebut, kembali kecewa.
Menanggapi informasi ini, Sekretaris Komisi III DPRD Kota Tasikmalaya, H Wahid, mengungkapkan rasa kecewanya atas penundaan proyek tol ini.
"Ya, tentu sangat disayangkan. Dalam proses lelang tidak ada perusahaan yang lolos prakualifikasi. Padahal, jalan tol ini sudah lama menjadi dambaan masyarakat Tasikmalaya untuk mempercepat waktu tempuh dari Tasikmalaya ke Bandung maupun sebaliknya," kata H Wahid, di Gedung DPRD Kota Tasikmalaya, Senin (27/5/2024).
Menurut Wahid, kehadiran Jalan Tol Getaci sangat penting untuk meningkatkan aksesibilitas dan memangkas waktu perjalanan. Selain itu, jalan tol ini juga diyakini dapat menumbuhkan simpul ekonomi baru di daerah tersebut. Terlebih, Pemerintah Kota Tasikmalaya hampir menyelesaikan pembangunan Jalan Lingkar Utara sebagai penunjang.
"Geliat ekonomi dengan hadirnya tol pasti meningkat. Sebagai penunjangnya, Pemkot sudah mulai menyelesaikan Jalan Lingkar Utara," ujarnya.
Wahid berharap pemerintah pusat segera melakukan evaluasi, mengadakan lelang ulang, dan mencari solusi terbaik demi kepentingan semua pihak. Jika anggaran sebesar Rp37 triliun terlalu besar dan tidak ada perusahaan yang mampu, Wahid menyarankan agar pembangunan dilaksanakan secara bertahap.
"Bagi kami, tidak masalah jika trase awal yang direncanakan Gedebage-Tasik diubah menjadi Gedebage-Garut. Yang penting ada progres dan tidak molor lama lagi," pungkas Wahid.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait