Meriah, Festival Beubeutian Satu Abad Desa Cisayong Kabupaten Tasikmalaya

Kristian
Meriah, Festival Beubeutian Satu Abad Desa Cisayong Kabupaten Tasikmalaya. Foto: iNewsTasikmalaya.id/Kristian

TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id - Festival Beubeutian meriahkan milangkala satu abad Desa Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya, Senin (15/8/2023) sore.

Pada gelaran tersebut, warga dari 39 Rukun Tetangga (RT) yang ada di Desa Cisayong membawa berbagai jenis makanan berbahan umbi-umbian sambil mengenakan pakaian tradisional yang diarak dari tempatnya masing-masing menuju Lapangan Sakti Lodaya yang menjadi lokasi digelarnya festival beubeutian.

Umbi-umbian yang dibawa masyarakat sekitar pun sangat beragam. Mulai singkong, ubi, talas, ganyol, bengkoang, kacang tanah, kentang, serta godang.

Warga juga membawa hasil olahannya, mulai dari kue klepon, combro, rarawuan, kue lapis, antewor, bugis, puding, colenak, dan lainnya.

Kepala Desa Cisayong, Yudi Cahyudin mengatakan, festival beubeutian merupakan sebuah festival makanan olahan non beras dan daging.

"Intinya makanan yang berangkat dari tumbuh-tumbuhan yang hidupnya di dalam tanah," ucap Yudi.

Menurutnya, festival beubeutian sudah menjadi agenda rutin dalam  setiap peringatan milangkala (ulang tahun) Desa Cisayong. Bahkan pada tahun lalu, hal serupa itu dilaksanakan dengan sangat meriah.

"Festival beubeutian ini kita sudah hampir berjalan dua tahun. Ini agenda kita setiap tahun, kebetulan kita satukan dengan milangkala satu abad Desa Cisayong dan puncak milangkala HUT Kabupaten Tasikmalaya yang 391," ujarnya.

Dikatakan Yudi, rangkaian kegiatan dalam memperingati milangkala satu abad Desa Cisayong itu sudah dimulai dari tanggal 12 Agustus 2023. Di mana hari pertama diisi dengan jalan sehat, festival band, turnamen Mobile Legend se-Priangam Timur, kemudain pada hari ini dilanjutkan dengan helaran budaya.

"Di samping festival beubeutian, tadi pagi kita ada festival alimpaido atau kaulinan barudak zaman baheula. Nanti malam ada guar budaya bersama kang Budi Dalton dalam acara ngobat," lanjut dia.

Yudi menjelaskan, makna dari diselenggarakannya festival beubeutian ini guna menjaga keseimbangan alam. "Sebetulnya kita memakan makanan yang tanpa ada darah, berarti mutih, kita berusaha menjaga keseimbangan alam," ucapnya.

Yudi berharap, pada milangkala satu abad ini, Desa Cisayong semakin maju dan berkembang di era masa kini ini yang berhadapan dengan perkembangan era digitalisasi yang serba canggih.

"Harapannya disatu abad desa ini, Cisayong lebih maju, semakin berkembang, hebat. Bagaimana kita siap membangun peradaban masa depan desa, masa depan republik yang lebih mantap," pungkasnya.

Editor : Asep Juhariyono

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network