TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id - Ada peluang tinggi pasar selada, ratusan petani di Desa Tanjungjaya, Kecamatan Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya, rame-rame membudidayakan selada.
Bagaimana tidak, dengan modal hanya Rp 4.000 per kg, seorang petani bisa mendapat keuntungan Rp 6.000 per kg dengan cara budidaya sistem hidroponik.
"Setiap kilonya kami beli Rp 10.000. Ini sudah berjalan beberapa kali panen," kata Kepala Desa Tanjungpura, Ujang Hartono, Senin (24/07/23).
Menurut Ujang, kondisi pasar selada masih sangat menjanjikan. "Kantor Perwakilan Bank Indonesia Tasikmalaya sudah sejak awal mendorong akselerasi budidaya serta pemasaran," katanya.
Ujang bersama timnya pun sudah banyak mendapatkan peluang pasar selada di berbagai daerah.
Saat ini lebih dari 100 petani yang beralih menjadi petani selada. Sebelumnya mereka hanya sebagai petani dengan lahan tadah hujan.
"Selain hasil panen padi tak seberapa, juga pasarnya sama sehingga terjadi persaingan tidak sehat, saling menjatuhkan harga," ujar Ujang.
Melalui budidaya selada, para petani jauh lebih diuntungkan. "Mereka hanya perlu modal awal untuk membuat green house yang sederhana," kata Ujang.
Saat ini sudah ada sekitar 4 hektare sawah tadah hujan disulap jadi lahan budidaya selada.
Sekali panen dalam waktu tanam selama 20 hari, para petani rata-rata mendapat keuntungan bersih sekitar Rp 2 juta.
"Mereka tak perlu lagi pusing atau bahkan stress menghadapi sawah tadah hujan. Hidup mereka jauh lebih baik, sehingga angka kemiskinan di desa kami menurun," kata Ujang.
Ia menambahkan, timnya masih terus mengembangkan budidaya selada karena pasar masih terbuka lebar.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait