PANGANDARAN, iNewsTasikmalaya.id – Viral, acara syukuran khitanan di Kabupaten Pangandaran dihibur dengan penampilan 7 unit mesin pemotong kayu (senso) yang dinyalakan secara bersamaan di atas panggung.
Jika biasanya hiburan pesta pernikahan maupun khitanan disuguhi hiburan musik atau kesenian lainnya, tapi dalam acara hajatan khitanan ini malah dihibur dengan suara mesin senso yang tentunya sangat bising.
Hiburan pesta khitanan dengan mesin senso ini menjadi unik lantaran pertama terjadi di Pangandaran. Para tamu undangan dan warga pun mengabadikan momen langka tersebut dengan kamera ponselnya masing-masing hingga viral di kalangan masyarakat dan media sosial.
Hiburan unik itu terjadi di acara hajatan khitanan anak dari Ujang Kurniawan, warga di wilayah RT 8/11 Dusun Sukamaju, Desa Tunggilis, Kecamatan Kalipucang, Kabupaten Pangandaran.
Saat ditemui di rumahnya, Ujang Kurniawan membenarkan bahwa dalam acara hajatan khitanan anaknya menampilkan suara mesin senso sebanyak 7 unit.
Menurut Ujang, dirinya sengaja menggelar hiburan mesin senso lantaran melaksanakan nazar ketika anaknya sakit. "Ini merupakan satu nazar atau janji saya yang diucapkan kepada anak saya, di saat sedang sakit dulu," kata Ujang, Sabtu (16/7/2022).
"Waktu itu kan anak saya masih kecil, masih berusia sekitar 2 sampai 4 tahun itu dia terkena penyakit kejang. Setiap panas (badannya) sedikit, selalu terjadi kejang,” sambungnya.
Saat usia anaknya sudah 4 tahun, lanjut Ujang, di dalam hatinya ia bernazar, jika anaknya sembuh dari penyakitnya, maka dia akan menampilkan suara mesin gergaji kayu saat acara syukuran khitanan sebanyak 7 unit.
“Makanya ini nazar saya, bahwa kalau anak saya sembuh dan tidak kambuh lagi dari penyakit kejangnya, saat khitanan nanti akan menampilkan suara mesin senso,” ujarnya.
Kendati hiburan syukuran hajatan khitanan dihibur dengan suara mesin senso tidak umum, kata Ujang, hal itu dilakukan untuk membayar nazarnya karena anaknya tidak kejang lagi saat demam.
“Melihat anak sehat, senang, itu menjadi kebahagian buat kami dan itu menjadi kewajiban karena sudah nazar. “Anak kami saat ini usianya sudah menginjak 8 tahun dan syukur alhamdulillah syukurannya berjalan dengan lancar," ucapnya.
Ia menambahkan, hiburan suara mesin senso saat syukuran khitanan anaknya hanya dilakukan selama 10 menit. “Tidak lama hanya 10 menit, kemudian dilanjutkan dengan hiburan musik dangdut,” pungkasnya.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait