Kolam Pemandian Cipanas Galunggung Tertimbun Material Longsor Tembok, Alhamdulillah Tidak Ada korban

Heru Rukanda
Kolam Pemandian Cipanas Galunggung Tertimbun Material Longsor, Alhamdulillah Tidak Ada Korban. (Foto: iNewsTasikmalaya.id/Heru Rukanda).

TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id - Pengola kolam pemandian Cipanas Galunggung Perhutani bersama Dinas Pariwisata Kabupaten Tasikmalaya bekerjasama mengevakuasi material benteng pembatas yang ambrol menimpa kolam Teureup Perhutani di kawasan objek wisata Gunung Galunggung Tasikmalaya, Sabtu (16/7/2022).

Ambroknya tembok pembatas tersebut diduga lantaran tidak kuat menahan air sungai kecil yang meluap dampak hujan deras yang mengguyur wilayah Tasikmalaya sejak Jumat (15/7/2022) sore. 

Koordinator pengelola kawasan pemandian Cipanas Galunggung kawasan Perhutani, Suhara (43) mengatakan, kejadian ambrolnya tembok pembatas terjadi sekira pukul 17.30 WIB. Tembok yang ambrol sepanjang 25 meter dengan ketinggian 3,7 meter. 

"Kita sudah ukur panjang longsoran dan tinggi tembok. Panjangnya 25 meter dan tingginya 3,7 meter," kata Suhara, Sabtu (16/7/2022).

Menurutnya, saat kejadian sudah tidak ada pengunjung yang berada di wahana kolam Teureup karena memang waktu kunjungan sudah tutup pada pukul 16.00 WIB sesuai dengan jam operasional yabg yang ada pada Perbup Nomor 45 tahun 2020.

"Alhamdulillah tidak sampai ada korban jiwa. Kolam dalam keadaan kosong," ujarnya. 

Ia menyebut bahwa tembok yang ambrol merupakan tembok yang dibangun oleh Disparpora Kabupaten Tasikmalaya. Material tembok yang ambrol menimpa kolam pemandian Teureup. 

"Jadi ini tembok milik Disparpora Kabupaten Tasikmalaya menimpa salah satu wahana kolam pemandian yang ada di kawasan Perhutani," ucapnya.

Suhara menuturkan, saat ini pihaknya bersama Disparpora Kabupaten Tasikmalaya melakukan evakuasi material longsoran dari dalam kolam. 

"Saat ini kita upayakan untuk pembersihan material longsor," ungkapnya. 

Sementara itu, koordinator pengelola pemandian alam Cipanas Galunggung dari Disparpora Kabupaten Tasikmalaya, Sahidin mengatakan, tembok pembatas antara kawasan Perhutani dengan Pemda Kabupaten Tasikmalaya dibangun sekira tahun 2000 an. Tembok tersebut sebagai batas pengelolaan kawasan wisata di Cipanas Galunggung. 

"Informasi yang saya terima ini akibat rembesan air. Tembok tidak kuat sehingga ambrol," kata Sahidin. 

Ia berharap Pemda Kabupaten Tasikmalaya maupun Provinsi Jawa Barat segera menindaklanjuti dengan memperbaiki tembok yang ambrol. 

"Kalau ini tidak segera diperbaiki ada kekhawatiran pengunjung tidak terkontrol. Ini kan tembok perbatasan dengan kawasan Perhutani," ucapnya.

 

Editor : Asep Juhariyono

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network